"Postingan ini berawal dari banyaknya pertanyaan ke saya, baik via DM maupun WA, yang mempertanyakan tentang video ini. Wallahualam apakah video ini editan atau apa, saya tidak tahu. Yang jelas itu bukan editan saya," katanya.
Ia pun meminta maaf karena merasa bahwa unggahan tersebut menimbulkan kegaduhan. "Saya menyadari ini menimbulkan kegaduhan dan saya katakan saya salah. Salahnya di mana? Karena menimbulkan kegaduhan," tuturnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji itu lantas meminta agar warganet berhenti melontarkan caci maki. "Stop caci maki, stop menghujat, supaya puasa kita diterima oleh Allah SWT," kata Gus Miftah.
CATATAN REDAKSI: Artikel ini telah mengalami revisi pada judul dan isi berita.
Baca Juga: Persija Sudah Kumpulkan Rp 310 Juta dari Program Satu Hati Lawan Corona