Pengakuan Pemberi Bantuan Nasi Anjing yang Bikin Heboh di Tanjung Priok

Minggu, 26 April 2020 | 23:55 WIB
Pengakuan Pemberi Bantuan Nasi Anjing yang Bikin Heboh di Tanjung Priok
Warga Tanjung Priok, Jakarta Utara digegerkan setelah menerima bantuan makanan siap santap dengan bungkus berlogo kepala anjing disertai tulisan 'Nasi Anjing', pada masa PSBB virus corona covid-19. [Suara.com/Muhammad Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kontan saja, adanya bantuan nasi anjing tersebut memancing reaksi warganet untuk berkomentar. Tak sedikit yang menilai, istilah yang digunakan begitu sensitif.

"Bukan hanya perkara 'istilah' nasi anjing yang digunakan, bahkan bungkusnya pun pakai logo anjing. Bagi umat iskam hal ini jadi sangat sensitif," kata @Heine_Nababan.

Adapun @tondimuh9 mengatakan, "Ogah saya disamakan dengan anjing mas. Kesetiaanku sama Allah n RasulNya bukan seperti anj***, tapi seperti layaknya manusia yang mencintai penciptaNya. Enak aja lu nyama2in kita sama anj***. Lu aja deh".

"Di Jogja nasi bungkus yg ukuranya lebih besar dari nasi kucing, namanya "nasi macan". Kalau ada yang pakai nama nasi anjing itu menghina umat Islam," timpal @Rahadisuprapto.

Baca Juga: Sulit Dapat Bantuan PSBB, Warga Sokong Hidup Transpuan Jakarta

Video peracikan bungkusan makanan nasi anjing. (Twitter)
Video peracikan bungkusan makanan nasi anjing. (Twitter)

Warga Tanjung Priok Merasa Dilecehkan

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengemukakan, bantuan bertuliskan nasi anjing diterima warga di sekitar Masjid Babah Alun, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (26/4/2020) dini hari tadi.

"Tim tiger Polrestro Jakarta Utara yang melaksanakan patroli mendapat informasi dari di sekitar Masjid Babah Alun, Warakas, bahwa ada pembagian makanan siap santap logo kepala anjing," kata Yusri kepada wartawan.

Yusri mengatakan, sejumlah warga khususnya umat muslim di sekitar merasa dilecehkan lantaran diberi bantuan makanan siap santap tersebut.

Pasalnya, kata Yusri, warga berasumsi bahwa makanan yang diberikan merupakan daging anjing.

Baca Juga: Nasib Waria di Tengah Pandemi, Antara Kebutuhan Perut dan Diskriminasi

"Warga yang menerima makanan tersebut merasa dilecehkan dengan asumsi bahwa isi dari bungkusan makanan adalah daging anjing, serta kenapa warga umat muslim diberikan makanan anjing," ujar Yusri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI