Akhirnya bantuan dialihkan menjadi penyaluran sembako dan uang tunai Rp 50.000 selama dua kali dalam sepekan.
"Ada beras, biskuit, mi instan, ada gula, kadang ada sarden. Kadang ada yang nyumbang kirim barang. Jadi kalau misalkan ada yang kirim sarden kita tak kasih telur, sardennya kami tambahkan, kita belanja," ujar Diyan.
Para waria itu disebut Diyan memiliki pekerjaan seperti pengamen, penata rambut, hingga pekerja seks komersial (PSK).
Mereka, kata Diyan, tak berbeda dari pekerja harian lepas yang penghasilannya berkurang drastis karena pandemi ini.
Baca Juga: Perangi Corona, Waria Kulon Progo Bagikan Masker Gratis ke Pengguna Jalan
"Rata-rata mereka pengamen, penata rambut atau penata rias di salon, dan pekerja seks. Kan sama saja dengan pekerja dengan pendapatan harian. Perut mereka juga harus diisi setiap hari."