Ia dan rekannya yang lain akhirnya memutuskan untuk ikut bergerak membantu waria tersebut.
QLC Jakarta akhirnya disebutnya mencoba melakukan penggalangan dana. Responsnya positif dan bisa menjaring sekitar 67 waria di kawasan Pasar Kampung Duri dan Kali Anyar, Jakarta Barat.
"Jadi galang dana selama tiga hari, kami pikir responsnya bagus. Kami perpanjang penggalangan dana. Direncanakan betul-betul, kami mendata, ternyata ada 65-an waria yang ada di Jakarta," jelasnya.
Dalam waktu satu bulan sejak 26 Maret, Diyan tak menyangka partisipasi masyarakat cukup tinggi.
Baca Juga: Perangi Corona, Waria Kulon Progo Bagikan Masker Gratis ke Pengguna Jalan
Setelah mendapatkan bantuan dari individu hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM), ia sudah memperoleh Rp 80 juta.
"Itu untuk cash doang, belum termasuk sama ada yang menyumbang sembako, barang-barang lain," tuturnya.
Sebelum masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB), bantuan disalurkan dengan cara mengirim bahan mentah kepada tiga waria yang tinggal di dua kawasan itu.
Mereka akan memasak dan menyalurkan makanan jadi kepada 67 waria di daerah itu.
"Setiap hari mereka dikirimkan nasi bungkus siang malam. Tapi kalau pagi kami kasih sarapan roti atau mi," katanya.
Baca Juga: Berbagi Masker di Jalan, Waria Kulon Progo Nyanyikan Lagu Berjudul Corona
Sejak pemberlakuan PSBB, distribusi makanan tak mungkin lagi dilakukan setiap harinya.