Video tersebut merupakan peristiwa tahun 2014 di mana tubuh para pekerja migran ditemukan terdampar ke pantai setelah kecelakaan kapal di dekat pantai Libya.
Hampir 200 imigran diduga tenggelam setelah berupaya menyeberang ke daratan Eropa dengan sebuah kapal kecil.
![Fakta beberapa negara buang jenazah pasien corona ke laut (Turnbackhoax.id)](https://media.suara.com/pictures/original/2020/04/26/81372-fakta-beberapa-negara-buang-jenazah-pasien-corona-ke-laut-turnbackhoaxid.jpg)
Video serupa juga ditemukan di kanal YouTube milik Euronews dengan judul "Dozens of migrant bodies are washed ashore in Libya". Video tersebut diunggah pada 25 Agustus 2014.
Tak hanya itu, portal berita Daily Mail juga pernah memuat foto tentang kejadian yang sama pada 26 Agustus 2014. Dalam artikelnya disebutkan, mayat imigran asal Afrika itu ditemukan tersapu ke arah pantai, 30 mil sebelah timur Tripoli.
Baca Juga: Info Hoaks yang Disebarnya Viral, Dosen IAIN Jember Justru Ancam Mahasiswa
Hampir 200 imigran diduga tenggelam setelah berupaya menyeberang ke daratan Eropa dengan sebuah kapal kecil.
![Fakta beberapa negara buang jenazah pasien corona ke laut (Turnbackhoax.id)](https://media.suara.com/pictures/original/2020/04/26/81996-fakta-beberapa-negara-buang-jenazah-pasien-corona-ke-laut-turnbackhoaxid.jpg)
Dikutip dari Thelogicalindian.com, ada beberapa kesamaan antara video yang diklaim dengan kejadian sebenarnya. Kesamaan tersebut dirangkum dalam beberapa poin.
Kesamaan pertama yang ditemukan yakni jaz hazmat berwarna sama yang digunakan oleh petugas. Kesamaan kedua yakni struktur garis pantai yang sama dan kesamaan ketiga adalah penempatan mayat di pantai.
Selain itu, tas mayat-mayat yang dibawa oleh petugas berwarna hitam juga sama seperti yang digunakan.
Kesimpulan
Baca Juga: Ada yang Positif Corona, Satgas Covid-19 Putuskan 1 RT di Ponorogo Lockdown
Berdasarkan hasil penelusuran yang telah dilakukan, klaim yang menyebutkan beberapa negara membuang jenazah pasien covid-19 ke laut adalah tidak benar. Klaim tersebut masuk dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.