Suara.com - Umat muslim di seluruh penjuru dunia mulai menjalani ibadah puasa di bulan ramadan. Ada beberapa wilayah di dunia yang harus menjalani puasa hingga 20 jam lamanya.
Penanda waktu dimulainya puasa saat ramadan adalah saat dimulainya terbit fajar dan terbenamnya matahari.
Waktu terbit fajar hingga terbenamnya matahari berbeda-beda di berbagai belahan dunia sehingga menyebabkan durasi waktu berpuasa berbeda-beda.
Pada ramadan 2019, Ushuala (Argentina) menjadi wilayah dengan waktu puasa paling singkat yakni hanya 11 jam saja.
Baca Juga: Awalnya Cuma Iseng, Aksi Kucing Cicipi Mie Instan Ini Bikin Netizen Ngakak
Sementara, Murmansk (Rusia) menjadi wilayah dengan durasi puasa terlama di dunia yakni selama 20 jam 45 menit.
Dikutip dari Aljazeera, Minggu (26/4/2020), pada Ramadan 2020 kali ini puasa paling singkat dialami di wilayah Santiago (Chili), Canberra (Australia), Cape Town (Afrika Selatan), Wellington (New Zealand) dan Buenos Aires (Argentina). Di negara-negara tersebut durasi waktu berpuasa selama 11 jam 5 menit.
Tak jauh berbeda dengan negara-negara itu, Jakarta, Indonesia juga memiliki durasi puasa yang terbilang singkat yakni selama 13 jam. Kondisi serupa juga dialami Brasilia (Brasil), Nairobi (Kenya), dan Luanda (Angola).
Adapun negara tetangga Indonesia, yakni Kuala Lumpur, Malaysia dan Singapura menjalani puasa selama 13 jam 5 menit sehari.
Negara-negara di Timur Tengah seperti Riyadh (Saudi Arabia), Doha (Qatar), Dubai (Uni Emirat Arab) dan menjalani puasa selama 15 jam.
Baca Juga: Bisakah Teknologi AI Gantikan Tenaga Medis Tangani Pasien Covid-19?
Sementara itu, negara-negara yang mengalami durasi puasa paling lama di dunia adalah Nuuk (Greenland), Oslo (Norwegia), dan Helsinki (Finlandia) dengan durasi puasa selama 20 jam.