Suara.com - Tim Covid-19 Universitas Andalas memprediksi korban akibat penyebarab Virus Corona di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) akan mencapai 350 kasus dan puncaknya bakal terjadi pada pertengahan Mei 2020.
Untuk mengantisipasinya Pemprov Sumbar mulai menyiapkan beberapa rumah sakit khusus, di luar rumah sakit rujukan untuk penanganan penularan COVID-19.
Disampaikan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, ada beberapa rumah sakit (RS) rujukan Kementerian Kesehatan seperti RSUP M Djamil Padang dengan kapasitas 40 orang dan RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi berkapasitas 24 orang.
"Selanjutnya ada RS khusus COVID-19 yaitu RSUD Pariaman kapasitas 160 orang dan RSUD. Dr. Rasyidin untuk 112 orang. Terakhir, RS rujukan provinsi yaitu Semen Padang Hospital untuk 54 orang, RS Unand untuk 12 orang, RSUD Solok untuk 20 orang dan RST Dr Reksodiwiryo," katanya seperti dilansir Klikpositif.com-jaringan Suara.com pada Sabtu (25/4/2020).
Baca Juga: Puskesmas Terkepung Wabah Corona, 58 Perawat di Sumbar Terpaksa Diisolasi
RS khusus COVID-19, jelas Irwan, diharapkan dapat lebih meringankan serta sangat membantu pelaksanaan tugas petugas kesehatan. Khusus RSUD Pariaman, Irwan mengatakan, bakal dioperasionalkan penuh untuk pasien Covid mulai 4 Mei 2020, lantaran saat ini masih dalam proses pengerjaan sarana dan prasarana.
"Kapasitas tempat tidur yang tersedia sementara ini sebanyak 51 unit, sementara tenaga medis juga telah dipersiapkan dan didukung oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah. Sehingga dapat memaksimalkan kinerja penanganan COVID-19.
Irwan berharap dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang fungsi RSUD Pariaman sebagai rumah sakit rujukan COVID-19 dan dapat mensosialisasikannya ke tengah-tengah masyarakat.
"Agar tidak ada lagi penolakan dari beberapa masyarakat karena ketidaktahuan mereka akan fungsi dan manfaat RSUD Pariaman sebagai rumah sakit rujukan," katanya.
Baca Juga: Provinsi Sumbar Bakal Terapkan PSBB, Gubernur Irwan: Target Minggu Depan