Suara.com - Gubernur New York, Andrew Cuomo mengatakan, penelitian membuktikan bahwa virus corona jenis baru pertama kali masuk ke negaranya dari Eropa, bukan China.
Ia juga menganggap, pembatasan perjalanan yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump terlambat menghentikan penyebarannya.
Cuomo merujuk pada peneliti di Northeastern University, yang memperkirakan bahwa lebih dari 10.000 warga New York mungkin tertular penyakit tersebut pada saat negara itu mengkonfirmasi kasus pertama COVID-19 pada 1 Maret.
Gubernur New York yakin bahwa mungkin saja virus corona yang masuk wilayahnya datang dari Italia.
Baca Juga: Covid-19, Suzuki Indonesia Perpanjang Tutup Pabrik hingga Mei 2020
Andrew Cuomo mencatat bahwa Trump memerintahkan larangan perjalanan dari China pada 2 Februari, lebih dari sebulan setelah media melaporkan kemunculan wabah di China dan memutuskan membatasi perjalanan dari Eropa sebulan kemudian.
Menurutnya, pada saat itu virus corona telah menyebar luas di Amerika Serikat.
"Kami bereaksi dua bulan setelah wabah China. Jika Anda menengok ke belakang, apakah ada yang berpikir virus itu masih di China menunggu kami untuk bertindak dua bulan kemudian?" kata Cuomo saat konferensi pers seperti dikutip Antara dari Reuters.
"Kuda itu sudah meninggalkan lumbung begitu kita pindah."