Suara.com - Pemandangan tak biasa terlihat di sepanjang Jalan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sejumlah orang terlihat duduk lesehan sepanjang trotoar jalan.
Duduk berkelompok dan berpakaian lusuh, mereka berbincang satu sama lain. Ada juga yang tengah tiduran sekadar memandangi langit atau memejamkan mata.
Penasaran dengan pemandangan tersebut, Suara.com menyambangi mereka. Di luar dugaan sebelumnya, mereka ternyata bukanlah manusia gerobak atau pengemis dadakan yang biasa ditemui di bulan Ramadhan.
Mereka, sebelumnya, adalah para pekerja yang kini menjalani hidup tak menentu akibat dampak dari pandemi COVID-19.
Baca Juga: Alhamdullilah, Tes Swab Corona 51 Tenaga Medis RSUD Bogor Hasilnya Negatif
Jono adalah salah satu dari mereka yang kehilangan pekerjaan akibat dampak corona. Lelaki berusia 43 tahun itu bercerita, ia kehilangan pekerjaannya sebagai tukang sapu karena Pasar Tanah Abang ditutup. Ia kini hidup luntang lantung di jalanan.
"Dulu mah saya nyapu, tapi kerja lepas saja. Gara-gara corona kan ditutup, enggak ada penghasilan sekarang," ujar Jono di lokasi, Jumat (24/4/2020).
Jono mengatakan, bersama yang lainnya, ia tidur di jalan dalam tiga bulan terakhir. Pasalnya ia sudah tak mampu lagi mengontrak rumah karena tak punya pendapatan.
"Kita mah tidur di mana saja. Kita keluar malam doang, di sini soalnya kita nunggu bantuan. Kali saja ada rezeki kan alhamdulillah," pungkasnya.
Ada juga seorang ibu bernama Rinti (50). Ia biasanya bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di salah satu rumah warga di Penjaringan.
Baca Juga: Pentagon: Virus Corona Tembus Kapal Perang Amerika USS Kidd
Namun Rinti harus kehilangan pekerjaannya karena majikannya tak mampu lagi membayar gajinya. Ia menyebut orang yang mempekerjakannya adalah salah satu pedagang pakaian di pasar Metro Tanah Abang.