"Saya izin sama securitynya mau ziarah katanya boleh. Terus saya tidur di mushola di taman makam pahlawan," kata Tuti.
Setelah itu, ia akhirnya mendatangi kantor Polres Sawah Besar, Jakarta Pusat. Tuti lantas direkomendasikan untuk tinggal di panti milik Dinas Sosial.
Keinginan Tuti bukanlah tinggal di panti. Ia ingin menuju Pekalongan. Setelah tak mendapatkan kepastian soal pemulangan ke Pekalongan, ia hanya menginap semalam dan lalu pergi.
"Ada beberapa lelaki di Dinas Sosial mereka dipulangin ke daerahnya. Saya dikasih tinggal emang semalam, tapi kan saya minta tolongnya ke Pekalongan," katanya.
Baca Juga: Jadwal Kereta Dibatalkan, Masyarakat Kembalikan Tiket Mudik Lebaran
Kamis (23/4/2020) malam, dia akhirnya mendatangi Stasiun Juanda. Ternyata, stasiun ini tak menyediakan jadwal pemberangkatan ke Pekalongan hari itu. Tak tahu harus ke mana, ia menginap di Stasiun Juanda bersama anak ketiganya itu. Keesokan harinya, Jumat (24/4/2020), ia menuju ke Stasiun Pasar Senen dengan tujuan yang sama.
Tapi ternyata nasib berkata lain. Hari itu merupakan hari pertama pelarangan mudik dari Presiden Joko Widodo. Jadilah Tuti dan anaknya kebingungan terjebak corona di ibu kota.
"Enggak tahu nih saya juga bingung mau ke mana. Di sini enggak boleh lagi kereta. Nanti coba cari dulu ada gimana biar ke tempat beliau," pungkasnya.