Suara.com - Sebuah kapal perang Amerika Serikat kembali melintas di Selat Taiwan untuk kedua kalinya dalam satu bulan, demikian keterangan yang dihimpun dari pejabat militer Taiwan dan Amerika Serikat, Jumat (24/4/2020).
Kapal perang AS itu melintas di tengah ketegangan antara Taiwan dan China setelah sebuah pesawat milik Tiongkok terbang mendekati Taiwan.
China, yang mengklaim Taiwan merupakan bagian dari kedaulatannya, dibuat kesal oleh Pemerintah AS di bawah pimpinan Presiden Donald Trump karena mendukung wilayah otonom itu.
Sejumlah dukungan diberikan AS ke Taiwan, antara lain, penjualan senjata, patroli militer AS dekat wilayah Taiwan, dan kunjungan ke Washington oleh wakil kepala wilayah terpilih, William Lai pada Februari.
Baca Juga: Angka Kematian Corona di AS Tembus 50.000, Rusia Laporkan 5.849 Kasus Baru
Kantor urusan Pertahanan Taiwan membenarkan bahwa kapal perang AS singgah di Selat Taiwan, perairan yang memisahkan wilayah itu dengan China. Kapal perang itu, menurut otoritas terkait, akan terus berlayar ke arah selatan.
"Angkatan bersenjata Taiwan terus memantau pergerakan kapal yang dinilai sebagai misi biasa," terang otoritas pertahanan Taiwan tanpa memberi keterangan lebih lanjut.
Sementara itu, juru bicara Armada Ketujuh AS, Letnan Anthony Junco, menerangkan kapal perusak rudal USS Barry singgah di Selat Taiwan sesuai dengan aturan hukum internasional.
"Transitnya kapal di Selat Taiwan merupakan wujud komitmen AS kepada kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Angkatan Laut AS akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana saja selama diperbolehkan oleh hukum internasional," katanya dikutip Antara dari Reuters.
Dua minggu lalu, USS Barry sempat berlayar melalui Selat Taiwan. Peristiwa itu berlangsung pada hari yang sama ketika jet tempur Tiongkok mengadakan latihan perang di perairan dekat Taiwan.
Baca Juga: Trump Bikin Heboh Lagi, Sarankan Disinfektan dan Sinar UV Jadi Obat Corona
Otoritas di Taiwan pada Kamis (23/4/2020) mengatakan sekelompok kapal induk China telah berlayar ke arah selatan melalui Selat Bashi yang berada di antara Taiwan dan Filipina. Kapal induk itu berlayar ke arah timur.