Suara.com - Jumlah kematian akibat virus corona di Amerika Serikat terus bertambah. Jumat (24/4/2020), jumlah korban meninggal akibat COVID-19 menembus angka 50.000.
Dilansir worldometer.info, Jumat (24/4/2020) pukul 18.30 WIB, angka kematian akibat virus corona di AS mencapai 50.243 orang. Angka tersebut lebih banyak sekitar 2000 dari hari sebelumnya.
Sementara itu, penambahan kasus baru tercatat sebanyak 267 kasus. Total, kini jumlah orang yang terjangkit corona di AS sudah mencapai 886.709 orang, terbanyak di dunia.
Penambahan tersebut terjadi cukup signifikan hanya beberapa hari setelah pemerintah mengizinkan dilonggarkannya lockdown di sejumlah negara bagian.
Baca Juga: Perokok Sukar Terinfeksi Covid-19, Prancis Tertarik Eksperimen Nikotin
Sementara itu, jumlah penambahan kasus baru terbesar per hari ini terjadi di Spanyol. Pemerintah Spanyol yang beberapa waktu lalu berencana untuk melonggarkan lockdown bulan depan, sepertinya harus mempertimbangkan kembali mengingat adanya ledakan kasus baru sebanyak 6.740 kasus.
Dengan demikian, Spanyol saat ini mencatatkan 219.764 kasus corona. Dengan jumlah kematian mencapai 22.524 orang. Spanyol tercatat sebagai negara dengan kasus corona terbanyak kedua di dunia.
Italia hari ini tidak dilaporkan adanya kasus baru. Jumlah yang terjangkit virus corona masih sama seperti sebelumnya, yaitu 189.973 orang. Jumlah kematian di Italia mencapai 25.549.
Sementara itu di Rusia, tercatat sebanyak 5.849 kasus baru. Total, sebanyak 68.622 orang warga Rusia terjangkit corona dengan jumlah kematian mencapai 615.
Sedangkan di Indonesia, jumlah kasus corona per hari Jumat (24/4/2020) tercatat sebanyak 8.211 kasus. 1002 pasien berhasil disembuhkan, sementara jumlah korban meninggal mencapai 689 orang.
Baca Juga: Virus Corona Renggut 100 Nyawa Per Hari, Suasana Kota Manaus Bak Film Horor