Jokowi Tunda Bahas RUU Ciptaker, KSPI Batalkan Unjuk Rasa

Jum'at, 24 April 2020 | 18:37 WIB
Jokowi Tunda Bahas RUU Ciptaker, KSPI Batalkan Unjuk Rasa
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memgaku telah sepakat dengan DPR untuk menunda pembahasan Rancangan Undang-undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker).

Terkait hal itu, organisasi buruh, Konferedasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) juga akhirnya membatalkan niatnya malakukan aksi unjuk rasa.

Mulanya KSPI dan serikat buruh lainnya memiliki rencana untuk melakukan aksi unjuk rasa di DPR RI dan di depan Gedung Kemenko Perekonomian pada 30 April nanti.

"Maka dengan demikian, serikat buruh termasuk KSPI dengan ini menyatakan batal atau tidak jadi aksi pada tanggal 30 April di DPR RI dan Kemenko Perekonomian," kata Presiden KSPI Said Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/4/2020).

Baca Juga: Tarawih Bubar karena Ada yang Pingsan, Semua Jemaah Masjid Kemayoran Didata

Said menuturkan di samping pembatalan aksi unjuk rasa tersebut, KSPI dan MPBI malah memberikan apresiasi kepada Jokowi yang sudah mau mendengarkan aspirasi dari semua pihak yang menolak adanya pembahasan RUU Ciptaker di tengah pandemi Covid-19.

Oleh karena itu menurutnya dengan ada pembatalan pembahasan RUU Ciptaker tersebut bisa menjadikan momentum bangsa dan Indonesia lebih fokus melawan Covid-19.

"Keputusan Presiden Jokowi inilah momentum bagi kita semua termasuk kaum buruh untuk menjaga persatuan Indonesia dalam melawan Covid-19 dan mengatur strategi bersama mencegah darurat PHK pasca pandemi Corona," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Said meyakini Jokowi akan mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh untuk membahas ulang klaster ketenagakerjaan dalam RUU Ciptaker dengan melibatkan serikat pekerja atau serikat buruh. Menurutnya, pembahasan itu bisa dilakukan apabila pandemi Covid-19 telah benar-benar selesai di tanah air.

"Hal ini tercermin dari pernyataan presiden yang menyatakan akan mendengarkan pandangan semua pemangku kepentingan," kata dia.

Baca Juga: Detik-detik Jemaah Tarawih Mendadak Ambruk, Mesin Motor Masih Menyala

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI