Dua CEO Tinggalkan Istana, Ombudsman Minta Jokowi Evaluasi Stafsus Milenial

Jum'at, 24 April 2020 | 17:06 WIB
Dua CEO Tinggalkan Istana, Ombudsman Minta Jokowi Evaluasi Stafsus Milenial
Anggota Ombudsman RI Alvin Lie. (Suara.com/Ria Rizki).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Chief Executive Officer (CEO) PT Amartha Mikro Fintek Andi Taufan Garuda Putra dan CEO Ruangguru Adamas Belva Devara mengundurkan diri dari jabatannya sebagai staf khusus Presiden. Dengan begitu, Ombudsman RI menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) mesti mengevaluasi akan keberadaan staf khusus milenial.

Anggota Ombudsman RI Alvin Lie menilai mundurnya stafsus Presiden secara berturut-turut menjadi pelajaran bagi Jokowi untuk lebih hati-hati dalam memilih staf khusus. Mulai dari aturan kerja hingga batas-batas kewenangan para stafsus.

Lantaran, dua mantan stafsus milenial tersebut mengundurkan diri usai mendapatkan kritikan dari publik. Andi, misalnya ketahuan memiliki konflik kepentingan perusahaannya dengan menggunakan surat berkop Sekretariat Kabinet kepada para camat di Indonesia.

Belva juga mengalami hal yang sama. Ia menjadi sorotan publik usai perusahaannya Ruangguru diketahui ikut andil dalam proyek program Kartu Prakerja.

Baca Juga: Stafsus Milenial Andi Taufan Mundur, Istana: Jokowi Memahami Alasannya

"Dengan kejadian ini, semakin jelas bahwa presiden perlu lebih berhati-hati memilih staf khusus. Kriterianya, aturan kerjanya, batas-batas kewenangan mereka, apa yang mereka boleh lakukan, apa yang mereka tidak boleh ketika dalam bekerja," kata Alvin saat dihubungi Suara.com, Jumat (24/4/2020).

Alvin juga menganggap dengan adanya dua stafsus milenial yang mengundurkan diri menjadi momen yang tepat bagi Jokowi untuk mengevaluasi kegunaan stafsus milenial.

"Khusus milenial, apakah memang masih diperlukan apakah masih relevan atau sudah saatnya dibongkar total," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI