Suara.com - Chief Executive Officer (CEO) PT Amartha Mikro Fintek Andi Taufan Garuda Putra memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai Staf Khusus Presiden. Taufan menjadi orang kedua setelah CEO Ruangguru Adamas Belva Syah Damara lebih dulu mengajukan surat pengunduran diri ke Presiden Jokowi.
Menanggapi itu, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera meminta Presiden Jokwoi untuk bertanggung jawab.
Diketahui, Andi Taufan mengundurkan diri usai dihujani kritikan soal konflik kepentingan perusahaannya dengan mengandalkan surat berkop Sekretariat Kabinet kepada para camat di Indonesia.
"Yang salah bukan prajurit, tapi jenderalnya. Pak Presiden perlu bertanggung jawab pada pembinaan stafsusnya," kata Mardani saat dihubungi wartawan, Jumat (24/4/2020).
Baca Juga: Giliran CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra Mundur dari Stafsus Jokowi
Mardani juga menganggap kalau pengangkatan stafsus milenial yang dilakukan Jokowi pada akhir 2019 itu malah banyak menuai banyak catatan, apalagi sudah ada dua stafsus yang mengundurkan diri.
Meski demikian, Mardani tetap mengapresiasi atas keputusan Andi untuk mundur dari jabatannya sebagai stafsus Jokowi.