Tarawih Saat Corona Tak Perlu di Masjid, Quraish Shihab: Nabi Pernah Juga

Jum'at, 24 April 2020 | 13:52 WIB
Tarawih Saat Corona Tak Perlu di Masjid, Quraish Shihab: Nabi Pernah Juga
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu tokoh cendekiawan Islam Quraish Shihab di Pondok Pesantren Bayt Al Quran, Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (25/1). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ulama tafsir Indonesia Muhammad Quraish Shihab memaparkan tentang pelaksanaan ibadah wajib dan sunnah pada bulan Ramadan di saat adanya pandemi virus Corona (Covid-19).

Mengikuti Nabi Muhammad SAW, ibadah wajib dan sunnah pada bulan Ramadan pun bisa dilakukan tanpa harus pergi ke masjid.

Kalau diikuti menurut para ahli, kerumunan massa bisa jadi tempat penyebaran Covid-19. Dengan begitu kegiatan beribadah di masjid yang melibatkan orang banyak pun diminta untuk ditiadakan sementara.

Berkaitan dengan pelaksanaan ibadah wajib yakni berpuasa dan membayar zakat fitrah dikatakannya tidak perlu dilakukan di masjid.

Baca Juga: Ada Larangan, Jalur Kalimalang di Hari Pertama Puasa Sepi Kendaraan Pemudik

"Kedua ibadah wajib ini tidak ada kaitannya dengan situasi yang dihadapi masyarakat dunia sekarang ini. Itu bisa dilaksanakan di mana saja, kapan saja, tidak ada kaitannya dengan membayar zakat fitrah harus di masjid atau puasa harus di masjid," kata Quraish Shihab melalui telekonferensi yang ditayangkan di akun YouTube BNPB, Jumat (24/4/2020).

Kemudian ia juga berbicara soal ibadah sunnah yakni salat tawarih. Dikarenakan adanya pandemi Covid-19, maka umat Islam tidak perlu menjalankannya di masjid untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut.

Ia menuturkan ada alternatif yang bisa dilakukan umat muslim sebagaimana yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW pernah melakukan tiga kali salat tarawih secara berjamaah dalam tiga malam berturut-turut.

Setelah itu, Nabi Muhammad SAW melangsungkan salat tarawih di rumah.

"Jika demikian, kalau kita tidak ke masjid itu tidak masalah. Bahkan kita bisa berkata bahwa, kalau kita salat itu di rumah kita meneladani Rasulullah SAW yang salat di rumah," tuturnya.

Baca Juga: Biasanya Cuma 15 Hari, Shesar Berniat Puasa Full Tahun Ini

Dengan demikian, Quraish mengatakan umat muslim tidak perlu memaksakan diri untuk pergi ke masjid di tengah adanya penyebaran Covid-19. Apalagi banyak ulama yang mengatakan kalau pergi ke masjid kemudian menghadirkan kerumunan massa justru akan mendatangkan mudarat.

Lalu aktivitas berbuka puasa juga disebutkannya tidak berkaitan dengan masjid.

"Nabi Muhammad SAW itu dalam sabdanya berkata siapa yang memberi buka orang yang berpuasa, dia akan mendapat ganjaran sesuai dengan yang berpuasa itu. Memberi buka kata nabi, walau dengan seteguk air dan sebiji korma dan itu bisa dilaksanakan tanpa terpengaruh dengan ini (Covid-19)," katanya.

Lebih lanjut, Quraish juga membicarakan soal kebiasaan umat muslim di bulan Ramadan seperti itikaf dan tadarus. Biasanya umat muslim berbondong-bondong ke masjid untuk melaksanakan itikaf.

Namun dikarenakan adanya pandemi Covid-19, Quraish menganjurkan kepada umat muslim untuk beritikaf di rumah masing-masing.

Begitupun juga dengan tadarus. Quraish menjelaskan tadarus itu membaca Alquran sambil berinteraksi dengan orang lain untuk berdiskusi dari satu ayat ke ayat lainnya. Dengan adanya pandemi Covid-19 ini, justru bisa dimanfaatkan umat muslim untuk bertadarus bersama keluarga di rumah.

"Ini adalah saat yang penting itu kita bisa mengajarkan keluarga kita, anak-anak kita, istri kita dan lain-lain sebagainya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI