Itu adalah teori yang disukai oleh layanan kawat Prancis Agence France Presse. Dalam pengiriman hari Kamis itu mengutip beberapa pengamat Pyongyang yang mendukungnya.
"Kim Jong Un ingin melepaskan diri dari masa lalu, serta kepribadian tradisional Korea Utara," kata salah satu dari mereka, Ahn Chan-il, yang digambarkan sebagai pembelot Korea Utara dan peneliti di Seoul.
Pesannya adalah bahwa masa Kim Jong Il dan Kim Il Sung sudah berakhir," katanya kepada AFP.
“Dia ingin menemukan dan menyebut dirinya sebagai pemimpin yang modern dan kompeten, bukan keturunan pendahulunya. Dan dia ingin secara bertahap menurunkan idola dua pemimpin akhir karena bertentangan dengan agendanya untuk mencap Korea Utara sebagai "negara normal."
Baca Juga: Jika Kim Jong Un Meninggal, Ahli Prediksi Terjadi Krisis dan Perang Saudara
Dipantau gedung putih
Sementara itu, kabar sakit-nya Kim Jong Un mendapat perhatian dari negara-negara lain. Perwakilan Korea Selatan menyebut tidak ada aktivitas yang tidak biasa di Korea Utara.
“Kami tidak punya informasi terkait rumor kesehatan Kim Jong-un seperti yang diberitakan media. Dan, tidak ada perkembangan lain yang terdeteksi di Korea Utara,” kata juru bicara Korsel, Kang Min-seok beberapa waktu lalu, dilansir dari Fox News.
Pemerintah Korsel lalu memberi kabar kalau diyakini Kim ditempatkan di luar Pyongyang dengan beberapa kerabat dekat. Kim masih mengurus kepentingan negara seperti biasa. Tidak ada respons darurat dari partai-partai di Korut, militer atau kabinet.
Di lain sisi, perwakilan Amerika Serikat menyebut Gedung Putih menyadari kondisi kesehatan Kim mungkin berisiko. AS punya informasi kalau Kim mungkin sudah menjalani operasi dan mengalami komplikasi sehingga kesehatannya memburuk. Tapi, tidak diketahui di mana operasi dilakukan dan apa komplikasi yang dialami Kim.
Baca Juga: Kim Jong Un Sakit dan Dirawat, Kenali 7 Jenis dan Manfaat Operasi Jantung