5 Teori Liar Seputar Hilangnya Pemimpin Korut Kim Jong Un

Jum'at, 24 April 2020 | 09:12 WIB
5 Teori Liar Seputar Hilangnya Pemimpin Korut Kim Jong Un
Kim Jong Un. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendadak menjadi sorotan dunia setelah menghilang dari hadapan publik karena diberitakan sakit. Buntutnya, sejumlah acara penting pun tiba-tiba dibatalkan.

Sejumlah kabar beredar seputar hilangnya diktator berusia kepala tiga tersebut. Beberapa media asing menyebut Kim Jong Un menderita sakit parah. Kabar ini pertama kali disiarkan CNN.

Kim Jong Un dikabarkan baru saja menjalani operasi jantung, dan kondisinya memburuk. Namun, ada pula spekulasi yang menyebut Kim Jong Un sakit terkena corona alias covid-19.

Melansir Hops.id--jaringan Suara.com--, Jumat (24/4/2020), setidaknya ada lima teori liar yang disampaikan media Asia Times:

Baca Juga: Jika Kim Jong Un Meninggal, Ahli Prediksi Terjadi Krisis dan Perang Saudara

1. Teori Bersembunyi

Kim disebut-sebut bisa saja merasa takut dibunuh pada ulang tahun kelahiran kakeknya yang ke 108 oleh Amerika. Ini berkaitan dengan pembunuhan drone oleh Amerika terhadap Jenderal Iran Qassem Soleimani pada 3 Januari lalu.

Kim, bukannya tanpa logika, sebab dia sadar kalau ulang tahun kakeknya bakal mengundang perhatian penuh. Dengan demikian, Kim dianggap mengambil tindakan pencegahan untuk membatalkan acara dan bersembunyi di jaringan terowongannya yang luas. Alasan sakit lah yang kemudian dipilih Kim Jong Un.

2. Teori kudeta.

Walau ini masih jauh dari mungkin, namun tetap saja patut diperhitungkan. Walau Kim Jong Un kuat, teori kudeta seakan mendapat penekanan dari laporan Daily NK, media berbasis di Korea Selatan.

Baca Juga: Kim Jong Un Sakit dan Dirawat, Kenali 7 Jenis dan Manfaat Operasi Jantung

Mereka melaporkan, jika pihak berwenang di Korea Utara memerintahkan pasukannya untuk melindungi patung-patung pemimpin negara terdekat dalam minggu keamanan khusus yang berlangsung sejak 14 April sampai sekarang. Sayangnya, tidak ada bukti kuat soal teori ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI