Suara.com - Saat ramadan, kita sering mendengar kutipan bahwa di bulan suci ini pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu. Lantas, benarkah setan akan dibelenggu ketika Ramadan tiba?
Anggapan mengenai dibelenggunya setan selama bulan ramadan ini datang dari sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
Artinya, “Ketika masuk bulan Ramadlan maka syaitan-syaitan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup,” (HR Bukhari dan Muslim).
Menyadur dari NU Online, maksud dari hadits tersebut memiliki penjelasan dari berbagai ulama. Salah satunya adalah Abu Hasan Ali bin Khalaf bin Abdul Malik bin Baththal Al-Bakri Al-Qurthubi atau yang dikenal dengan nama Ibnu Baththal.
Baca Juga: YAPL Pasok 1000 Masker N95 untuk RS TNI AL Mintohardjo
Peenjelasan pertama, hadist tersebut bisa dimakni secara bahasa bahwa setan memang benar-benar dibelenggu sehingga godaan keada manusia selama bulan Ramadhan pun lebih sedikit dibanding bulan-bulan lainnya.
Makna kedua adalah secara kontekstual, yaitu ketika bulan Ramdan pintu surga dibuka, Allah membuka selapang-lapangnya amal ibadah manusia.
Di sisi lain, pintu neraka ditutup untuk mencegah kemaksiatan dan perbuatan dosa. Allah juga membuka pintu maaf dari segala kesalaha manusia.
Kemudian mengenai dibelenggunya setan, menurut yang dikutip NU ONline dari Ad-Dawudi dan Al-Mahlab, Allah menjaga umat islam dari kemaksiatan dan kecenderungan menuruti bisikan setan.
Dalam pengertian lainnya adalah, setan terbelenggu karena di bulan Ramadan, para pelaku perbuatan maksiat menjadi taat kepada Allah dan menjauhkan diri dari hawa nafsunya.
Baca Juga: Dewa Budjana Anggap Andy Ayunir seperti Adik Sendiri
Disadur dari NU Online yang ditulis oleh Mahbub Ma’afi Ramdlan dengan artikel berjudul "Ini Penjelasan Utuh Setan Dibelenggu pada Bulan Ramadhan".