Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak masyarakat menjadikan Ramadhan sebagai momen untuk memutus rantai penularan wabah virus corona di Indonesia. Presiden mengatakan itu dalam keterangannya yang disampaikan melalui video.
Jokowi mengatakan suasana baru dalam Ramadhan akan tiba. Di tengah situasi pandemi COVID-19 ini, tidak ada kesemerakan di jalan seperti Ramadhan sebelumnya.
“Suasana baru akan kita rasakan, meresapi makna sejati ibadah puasa yang kita jalankan. Puasa, ibadah pribadi tanpa perlu saksi,” kata Presiden.
Ibadah puasa dalam Ramadhan, kata Presiden, bisa membuat masyarakat memperkuat diri, dan menjaga semua orang tersayang di tengah situasi pandemi. Presiden mengajak masyarakat tetap berdisplin untuk memutus rantai penularan COVID-19 di bulan puasa.
Baca Juga: Huft! Warga Masih Boleh Keluar Masuk Jabodetabek, Tapi Bakal Ditanya-tanya
“Saatnya kita berdisiplin diri. Mari kita sambut Ramadhan yang barokah sebagai momen untuk memutus rantai penularan wabah demi keselamatan diri, sanak saudara dan seluruh bangsa,” ujar dia.
Kepala Negara mengajak masyarakat menyambut Ramadhan dengan penuh rasa syukur, meski bangsa dan negara sedang menghadapi tantangan yang tak ringan.
“Marhaban ya Ramadhan, selamat jalankan ibadah puasa. Semoga Allah meridhai langkah kita, memberi kekuatan dalam menghadapi cobaan, dan memberkahi bangsa Indonesia,” ujarnya.
Pada Kamis petang ini, Kementerian Agama menetapkan awal puasa 1441 Hijriah/2020 Masehi jatuh pada Jumat (24/4/2020) esok, setelah melakukan sidang isbat.
"Dengan suara bulat menetapkan bahwa awal Ramadhan jatuh pada esok hari, Jumat 24 April 2020," kata Menteri Agama Fachrul Razi. Dengan keputusan itu, artinya pada Kamis malam ini, umat Islam di Indonesia dapat mendirikan Sholat Tarawih.
Baca Juga: Tarawih Bubar karena Ada yang Pingsan, Semua Jemaah Masjid Kemayoran Didata