Suara.com - Bacaan niat mandi wajib atau mandi junub perlu Anda ketahui. Mandi wajib atau junub dilakukan untuk menghilangkan hadats besar.
Diberitakan NU.or.id, yang ditulis oleh Mahbib, disebut junub ketika seseorang mengalami salah satu dari dua hal.
Pertama, , keluarnya mani dari alat kelamin laki-laki atau perempuan, baik karena mimpi basah, mempermainkannya, ataupun gairah yang ditimbulkan penglihatan atau pikiran. Kedua, jimak atau berhubungan seksual, meskipun tidak mengeluarkan mani.
Persoalan mandi janabah penting karena ia berkaitan dengan ibadah-ibadah lain, baik yang fardhu maupun sunnah. Orang yang dalam keadaan junub dilarang, antara lain melaksanakan shalat, berdiam diri atau duduk di masjid, thawaf atau mengelilingi Ka'bah, melafalkan ayat Al-Qur'an, dan menyentuh mushaf.
Baca Juga: Titah Raja Salman: Salat Tarawih di Masjid Suci Dipangkas Jadi 10 Rakaat
Cara mandi wajib atau mandi junub
Lantas bagaimana cara mandi janabah yang benar? Dalam mandi janabah seseorang wajib melaksanakan dua rukun. Pertama, niat. Yakni kesengajaan yang diungkapkan dalam hati. Bila ia mampu melafalkan juga secara lisan, hal ini lebih utama.
“Nawaitul Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala.” Artinya adalah sebagai berikut: “Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah ta'aala.”
"Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."
Dalam madzhab Syafi'i, niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.
Baca Juga: Mandi Junub Kesiangan, Apakah Puasa Sah?
Kedua, mengguyur seluruh bagian luar badan, tak terkecuali rambut dan bulu-bulunya. Untuk bagian tubuh yang berambut atau berbulu, air harus bisa mengalir sampai ke kulit dalam dan pangkal rambut/bulu. Tubuh diasumsikan sudah tidak mengandung najis.