Suara.com - Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat penetapan awal Ramadhan 1441 Hijriah, Kamis (23/4/2020) sekitar pukul 19.00 WIB.
Sebelum digelar sidang, rangkaian kegiatan dimulai dengan mendengarkan paparan posisi hilal awal Ramadhan.
Anggota Tim Falakiyah Kementerian Agama Cecep Nurwendaya mengatakan, ada referensi pelaporan hilal awal Ramadan 1441H teramati di wilayah Indonesia pada Kamis, 23 April 2020.
"Ada referensi bahwa hilal awal Ramadan 1441 Hijriah hari Kamis tanggal 23 April 2020 dapat teramati dari wilayah Indonesia," ujar Cecep saat memberikan paparan mengenai posisi hilal Awal Ramadan 1441H dalam rangkaian pelaksanaan sidang itsbat yang digelar Kementerian Agama di Gedung Kemenag, Jl. MH. Thamrin No. 6, Jakarta, Kamis (23/04/2020).
Baca Juga: Sidang Isbat 1 Ramadhan 2020, Pengamatan Hilal Babel di Tanjung Pendam
Menurut dia, ijtimak terjadi pada hari Kamis, 23 April 2020, sekitar pukul 09.26 WIB.
"Hilal awal Ramadan sudah cukup tua, umurnya sudah lebih delapan jam. Di Indonesia hilal berada pada posisi signifikan untuk dilihat. Untuk di Pelabuhan Ratu, posisi hilal saat terbenamnya matahari pada posisi 3,72 derajat dengan umur bulan 8 jam 23 menit, 5 detik," ucap dia.
Cecep menjelaskan, hilal awal Ramadan 1441H pada hari Kamis (23/04) sudah memenuhi kriteria visibilitas yang ditetapkan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Visibilitas itu maksudnya, tinggi hilal minimal 2 derajat, elongasi bulan ke Matahari minimal 3 derajat atau umur hilal minimal 8 jam.
Sebagai yurisprudensi referensi, Cecep menjelaskan, hilal Syawal 1404H dengan tinggi 2 derajat dan ijtimak pada pukul 10.18 WIB pada 29 Juni 1984, juga berhasil dilihat oleh Muhammad Arief (33) Panitera Pengadilan Agama Pare-Pare dan Muhadir (30) Bendahara Pengadilan Pare-Pare.
Baca Juga: 27 Lokasi Lihat Hilal di Jatim untuk Sidang Isbat 1 Ramadhan 2020
Selain itu, Abdul Hamid (56) dan Abdullah (61), keduanya guru agama di Jakarta, juga dapat melihat hilal pada saat itu.