Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengklaim Indonesia terlibat dalam gerakan solidaritas bersama WHO untuk percobaan penemuan vaksin virus corona atau covid-19. Indonesia disebut masuk ke dalam 100 negara tersebut.
"Indonesia adalah salah satu dari 100 negara yang terlibat dalam gerakan solidaritas bersama WHO," ujar Retno dalam virtual conference, Kamis (23/4/2020).
Retno mengatakan ada beberapa rumah sakit yang terlibat dalam percobaan penemuan vaksin.
"Eijkman institute of Indonesia sekarang mengembangkan metode plasma untuk Covid-19. Seperti Biofarma sedang melakukan pengembangan bersama dengan mitra kerja luar negeri untuk memproduksi vaksin masa depan dan menjadi bagian dari percobaan obat," kata Retno.
Baca Juga: Total ODP Covid-19 di Indonesia Capai 195.948 Orang, 18.283 PDP
Pemerintah Indonesia kata Retno, terus meningkatkan pemeriksaan kesehatan dalam upaya penanganan Covid-19 di tanah air.
Upaya penanganannya yakni secara signifikan melakukan tes kesehatan secara besar-besaran, melakukan pelacakan pasien secara progresif, serta menerapkan pembatasan sosial berskala besar.
"Sesuai perintah Presiden Jokowi pada 20 April 2020 kami telah meningkatkan kemampuan kami secara signifikan dalam kemampuan melakukan tes kesehatan kedua melakukan pemeriksaan secara progresif dan ketiga adalah pengetatan kebijakan isolasi yang ketat," tutur Retno.
Selain itu Retno menyebut pemerintah Indonesia juga meningkatkan laboratorium aktif untuk melakukan pengujian tes covid-19. Bahkan kata dia kapasitas tes pengujian bertambah lebih dari 12 ribu per hari atas bantuan dan kerja sama dari pemerintah Korea Selatan.
"Berdasarkan hasil tes dan kapasitas laboratorium aktif untuk melakukan pengujian, ada peningkatan secara signifikan. Untuk pengujian, kapasitas tes pengujian telah meningkat hingga 12 ribu per hari," ucap dia.
Baca Juga: Grab Sediakan Tes Covid-19 Gratis ke Pengemudi dan Tenaga Medis di 8 Kota
Retno menuturkan, pemerintah juga memperkuat kapasitas rumah sakit yang menjadi rujukan Covid-19. Untuk pasien dengan gejala ringan dan medium sudah disediakan fasilitas kesehatan darurat di Wisma Atlet yang memiliki kapasitas 3 ribu tempat tidur.
"Di provinsi lain, gubernur daerah menyiapkan rumah sakit darurat, mengubah gedung pemerintahan seperti mengubah balai pelatihan dan balai milik daerah untuk membantu penanganan pasien sekaligus penerapan isolasi mandiri yang disupervisi oleh para petugas kesehatan daerah," tutur Retno.
Retno menembahkan, saat ini Indonesia memiliki rumah sakit dengan kapasitas 10.321 tempat tidur untuk menangani pasien yang terinfeksi virus corona.
"Hari ini sekitar 668 rumah sakit yang memiliki sekitar 10.321 tempat tidur untuk pasien covid," katanya.