Hanya Kardus dan Plastik, Nisan Kuburan Pasien Corona di TPU Tegal Alur

Kamis, 23 April 2020 | 17:21 WIB
Hanya Kardus dan Plastik, Nisan Kuburan Pasien Corona di TPU Tegal Alur
Sejumlah tanda pengenal yang terbuat dari kardus berada di pusara kasus meninggal akibat virus Corona COVID-19 sebagai pengganti nisan di komplek TPU Tegal Alur, Jakarta, Rabu (22/4). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemandangan memilukan tampak di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur Jakarta Barat.

Ratusan pusara makam jenazah covid-19 hanya tertera tanda nama dari kardus hang dibungkus plastik.

Pemprov DKI Jakarta menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona atau COVID-19 yang meninggal dunia. Dua TPU tersebut berada di Jakarta Barat dan Jakarta Timur.

Para keluarga dan kerabat korban meninggal akibat virus Corona COVID-19 sengaja memasang papan nama di pusara menggunakan kardus yang dibungkus plastik agar mudah mencari saat melakukan ziarah, dikarenakan protap penanganan virus Corona COVID-19, jenazah yang dimakamkan tanpa nisan.

Baca Juga: Lama Sakit, Andy Ayunir Rutin Minum Minyak Ikan Gabus

Dalam Surat Edaran nomor 55/SE/Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pemulasaran Jenazah Pasien Covld-19 di DKI Jakarta Tahun 2020 yang dikeluarkan Kepala Dinas Kesehatan DKI, Widyastuti, tertulis penjelasan mengenai pemakaman protap corona.

Penjaga makam melintas di pusara kasus meninggal akibat virus Corona COVID-19 sebagai pengganti nisan di komplek TPU Tegal Alur, Jakarta, Rabu (22/4).  [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]
Penjaga makam melintas di pusara kasus meninggal akibat virus Corona COVID-19 sebagai pengganti nisan di komplek TPU Tegal Alur, Jakarta, Rabu (22/4). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]

Dalam pelaksanaannya, Widyastuti mengatakan jasad tidak boleh diawetkan. Pengawetan dengan balsem atau suntik pengawet dilarang.

Lalu jenazah harus dibungkus berlapis. Setelah kain kafan, petugas harus membungkus jasad pasien corona dengan plastik sebelum dimasukan ke dalam kantong jenazah.

Petugas setelah itu juga diminta memastikan tidak ada kebocoran cairan tubuh. Setelah itu kantong disegel, disemprot desinfektan dan tidak boleh dibuka lagi.

Tanda pengenal yang terbuat dari kardus berada di makam  kasus meninggal akibat virus Corona COVID-19 sebagai pengganti nisan di komplek TPU Tegal Alur, Jakarta, Rabu (22/4).  [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]
Tanda pengenal yang terbuat dari kardus berada di makam kasus meninggal akibat virus Corona COVID-19 sebagai pengganti nisan di komplek TPU Tegal Alur, Jakarta, Rabu (22/4). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]

Sebelum memasukan jenazah ke dalam peti kayu, petugas harus memastikan peti tertutup dengan rapat.

Baca Juga: Luncurkan 'Jamu' Penangkal Covid-19, Presiden Madagaskar Dikritik WHO

Setelah itu peti harus dilapisi lagi dengan plastik dan disemprot desinfektan sebelum masuk ambulans.

Setelah dibawa dengan ambulans khusus, keluarga boleh ikut pemakaman bersama dengan petugas. Namun, ia meminta agar peti jenazah tidak dibuka.

Tanda pengenal yang terbuat dari kardus berada di pusara kasus meninggal akibat virus Corona COVID-19 sebagai pengganti nisan di komplek TPU Tegal Alur, Jakarta, Rabu (22/4).  [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]
Tanda pengenal yang terbuat dari kardus berada di pusara kasus meninggal akibat virus Corona COVID-19 sebagai pengganti nisan di komplek TPU Tegal Alur, Jakarta, Rabu (22/4). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]

Keberadaan nisan kardus ini membuat sejumlah warga merasa miris dan sedih. Seorang pengguna Twitter @Mamimiaa menulis, "Kardus Pengganti Nisan, miriss.. Sebuah tanda dari potongan kardus prosedur standar pemakaman saat terjadi wabah #COVID19 tidak memungkinkan pihak keluarga memasang nisan di atas makam untuk menghindari penularan virus." 

"Sudah keluarga ga bisa bertemu disaat terakhir, ga bisa lihat wajah orang terkasih,ga bisa disamping saat jenasah diturunkan ke liang kubur... Papan penanda makam hanya selembar kardus.." tulis warganet lainnya.

"Ikut merasa prihatin. Mudah mudahan kelak ada kesempatan utk keluarga merawat makam almarhum." imbuh pengguna @garis_bawah_.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI