Pakistan Izinkan Salat Berjamaah Selama Ramadan, Publik Dibuat Ngeri

Kamis, 23 April 2020 | 13:21 WIB
Pakistan Izinkan Salat Berjamaah Selama Ramadan, Publik Dibuat Ngeri
Ilustrasi sebuah masjid yang sedang disemprot cairan disinfektan.[AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Jika para ulama melihat adanya pelanggaran terhadap SOP yang disepakati, mereka harus segera melaporkannya kepada pemerintah," kata Ashrafi.

"Orang juga harus mengikuti langkah-langkah pencegahan terhadap coronavirus," tambahnya katanya.

Khan mengatakan pada hari Selasa bahwa jika tindakan pencegahan di masjid tidak diikuti selama bulan Ramadhan, pemerintah dapat meninjau kembali keputusannya untuk mengizinkan sholat berjamaah.

"Saya mendesak orang untuk berdoa di rumah, tetapi jika mereka ingin pergi ke masjid mereka harus mengikuti pedoman yang disepakati ini," kata perdana menteri dalam pidato yang disiarkan televisi.

Baca Juga: Jadi Pahlawan Virus, Dokter Keturunan Pakistan Dapat Kejutan dari Warga AS

Ketua Dewan Ideologi Islam (CII) Dr. Qibla Ayaz mengatakan kepada Arab News bahwa CII telah menganjurkan ibadah di rumah selama beberapa minggu.

"Dalam rekomendasi yang dikeluarkan pada 2 April dan 9 April, CII meminta orang-orang untuk berdoa di rumah mereka," katanya, seraya menambahkan bahwa adalah tanggung jawab para ulama untuk memastikan implementasi pedoman keselamatan pemerintah.

"Tentu saja, ini akan menjadi tantangan," tambahnya.

Salah satu cendekiawan agama yang berpartisipasi dalam pertemuan dengan Presiden Alvi, Maulana Hanif Jalandhari, mengatakan dalam pesan video setelah pertemuan bahwa pelaksanaan tindakan pencegahan yang disepakati adalah "tanggung jawab nasional dan agama."

Pemerintah provinsi di Pakistan telah memberlakukan pembatasan pada pertemuan masjid sejak wabah COVID-19 dimulai, tidak memperbolehkan adanya pertemuan lebih dari lima orang untuk hadir. Namun langkah-langkah tersebut telah memicu serangan balasan di negara itu, dengan adanya petugas polisi yang mencoba menegakkannya dengan cara keras.

Baca Juga: Duh Kasihan! Kekurangan APD, Dokter dan Tenaga Medis di Pakistan Mogok

Catatan lonjakan untuk kematian terkait COVID-19 telah terjadi di Pakistan minggu ini. Lebih dari 200 orang telah meninggal, dengan lebih dari 10.000 infeksi tercatat pada hari Rabu (22/04).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI