27 Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Bethel Jakarta Positif Corona

Kamis, 23 April 2020 | 12:55 WIB
27 Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Bethel Jakarta Positif Corona
Asrama Sekolah Tinggi Teologi (STT) Bethel Petamburan (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 27 orang mahasiswa dari asrama Sekolah Tinggi Teologi (STT) Bethel Petamburan positif virus corona. Mereka dibawa ke Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet usai hasil swab test.

Dengan penambahan pasien positif baru tersebut, maka saat ini jumlah pasien dari klaster Bethel Petamburan bertambah menjadi 63 pasien setelah sebelumnya pada Kamis (16/4) pasien berjumlah 36 orang.

"Benar semalam (Rabu malam, 22/4) ada yang dibawa ke Wisma Atlet lagi, sekitar 27 orang. Semuanya positif, hasil itu dinyatakan setelah hasil tes swab keluar," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Erizon Safari dikonfirmasi wartawan, di Jakarta, Kamis (23/4/2020).

Saat ini, sebanyak 72 orang penghuni asrama STT Bethel lainnya masih melakukan isolasi mandiri meski sebagian besar sudah mengetahui hasil tes swab negatif.

Baca Juga: Besok Puasa, Sembako Gula dan Minyak Goreng Langka di Bandung

Dari 72 orang itu empat di antaranya masih menunggu hasil dari tes swab karena belum keluar dari pengecekan di laboratorium.

"Nanti kalau seandainya sisa yang lain (4 orang) hasilnya positif, kita rujuk ke Wisma Atlet. Tapi kalau negatif kita tetap anjurkan isolasi mandiri," kata Erizon.

Lurah Petamburan Setiyanto terpisah juga mengakui perihal 27 mahasiswa itu.

"Iya benar, sekitar 27 orang kemarin dibawa ke Wisma Atlet lagi. Cuma lebih jelasnya boleh ditanyakan kepada Kepala Puskesmas Tanah Abang," kata Setiyanto.

Sebelumnya, pada Kamis (16/4/2020) sebanyak 36 orang mahasiswa dari STT Bethel yang positif terinfeksi COVID-19 dirujuk untuk mendapatkan penanganan medis dari RSD Wisma Atlet.

Baca Juga: Polisi Akan Lakukan Pemeriksaan di Jalur Perbatasan Jogja, Ini Rinciannya

Pemindahan para pasien yang berstatus mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Bethel itu dilakukan agar para pasien mendapatkan perawatan medis yang lebih baik dibandingkan dengan isolasi mandiri.

REKOMENDASI

TERKINI