Tangani Jenazah Corona, Curhat Penggali Kubur Indonesia Disorot Media Asing

Kamis, 23 April 2020 | 09:05 WIB
Tangani Jenazah Corona, Curhat Penggali Kubur Indonesia Disorot Media Asing
Ilustrasi pemakaman jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni membungkusnya menggunakan plastik. (FOTO ANTARA/Dok)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Aku berpacu dengan waktu. Kadang-kadang ketika mayat tiba, kuburan belum siap, " ungkap Minar pada CNA.

Sebelum pandemi COVID-19, ada hari-hari ketika Minar tidak harus menggali kuburan sama sekali hanya karena tidak ada kematian.

Tim beranggotakan empat orang biasanya bekerja di satu kuburan, tetapi tetap saja itu bukan pekerjaan yang mudah.

Karena diyakini bahwa coronavirus dapat bertahan di tubuh setelah seseorang meninggal, protokolnya adalah melakukan penguburan sesegera mungkin untuk meminimalkan risiko penyebaran virus.

Baca Juga: Rindu Traveling Saat Pandemi, Video Liburan Vlogger Ini Viral di Medsos

"Aku berpacu dengan waktu. Kadang-kadang ketika mayat tiba, kuburan belum siap, "kata Minar.

“Berbeda sekarang, tidak ada keluarga almarhum menyaksikan proses.

"Semuanya harus dilakukan dengan cepat."

Tidak lebih dari lima orang dapat berkumpul di sekitar makam setelah penguburan selesai dan ambulans telah pergi.

Minar mengatakan dia diliputi kesedihan setiap kali dia melihat keluarga almarhum mengucapkan selamat tinggal terakhir mereka dari jauh.

Baca Juga: Peserta Uji Coba Vaksin Corona Akan Dibayar Rp 11,9 Juta, Berminat?

Selain itu CNA juga mengulas tentang kekhawatiran para penggali kubur akan tertular Covid-19 ini. Namun untungnya Minar mendapatkan dukungan dari tetangga dan keluarganya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI