Berbicara kepada Najwa, Warga Menangis Berharap Bantuan Pemerintah

Rabu, 22 April 2020 | 23:45 WIB
Berbicara kepada Najwa, Warga Menangis Berharap Bantuan Pemerintah
Najwa Shihab, Menteri Sosial Juliari Batubara, Neneng Nurhayati dan Miptah (Tangkapan layar Mata Najwa Trans7)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua warga yang kehilangan pendapatan dan pekerjaan karena imbas pandemi virus corona Covid-19 menyampaikan keluhannya kepada presenter Najwa Shihab.

Hal ini terjadi dalam acara Mata Najwa yang bertajuk "Jokowi Diuji Pandemi" yang tayang di Trans7 pada Rabu (22/4/2020) malam.

Mereka adalah Neneng Nurhayati seorang ibu rumah tangga di Bandung, Jawa Barat. Suaminya kena PHK dan diminta mengundurkan diri padahal Neneng saat ini sedang hamil 5 bulan.

Kemudian Miptah, pria yang bekerja sebagai buruh bangunan di Jakarta. Ia diberhentikan dan sedang dikejar-kejar oleh Debt collector karena belum membayar cicilan motornya yang sebenarnya dicuri orang.

Baca Juga: IDI: Kecepatan Tes Covid Masih di Bawah 1.000, Padahal Target 10 Ribu

Baik Neneng maupun Miptah saat ini telah pulang kampung karena tidak ada penghasilan dan kehilangan pekerjaan.

Miptah memutuskan pulang ke rumah orang tuanya di Cianjur, Jawa Barat. Ia menuturkan bahwa untuk pulang kampung itu saja, hanya membawa badan dan uang ongkos dari sumbangan seseorang.

Najwa meminta Neneng dan Miptah untuk menyampaikan keluhan kepada Menteri Sosial Juliari Batubara yang juga hadir dalam acara tersebut.

Neneng yang saat ini sedang hamil berkata, "Pemerintah mana bantuannya yang katanya di TV akan bantu".

"Karena kami memang butuh (bantuan). Kalau sampai telat kami bisa mati kelaparan," ucap Neneng sambil meneteskan air mata.

Baca Juga: MUI Tegaskan Orang Sehat Tak Bisa Hindari Puasa Hanya Karena Pandemi Corona

Sementara Miptah berharap agar pemerintah dan perusahaan saling berkoordinasi sehingga pegawai yang diberhentikan tidak ditelantarkan begitu saja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI