Ketika Umar Bin Khattab Akhiri Perdebatan Tentang Wabah dan Takdir

Rabu, 22 April 2020 | 18:45 WIB
Ketika Umar Bin Khattab Akhiri Perdebatan Tentang Wabah dan Takdir
Gurun pasir tertua di dunia. (Pixabay/juls26)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada zaman Khulafaur Rasyidin Umar bin Khattab di tahun kedelapan hijriyah, pernah terjadi wabah yang menimpa sebuah wilayah.

Wabah ini membuat perjalanan Umar dan pasukannya terhenti dan memicu perdebatan.

Kala itu Khalifah Umar bin Khatab dan pasukannya tengan dalam perjalanan menuju Syam. Perjalanan itu mengalami kendala di dekat perbatasan Hijaz, tepatnya di wilayah Saragh.

Seorang komandan perang bernama Abu Ubaidan bin Al-Jarrah menghentikan rombongan Umar bin Khattab. Komandan itu memberitahu bahwa kota Saragh tengah dilanda wabah penyakit menular.

Baca Juga: Viral Tangani Pasien Corona, Sarah Shahab Sudah Lama Tolak Main Sinetron

Mendapat kabar tersebut Umar memutuskan untuk menghentikan perjalanan guna bermusyawarah dengan para pasukannya.

Umar berpendapat agar mereka kembali pulang.

Seperti yang diriwayatkan dalam hadist Abdurrahman bin Auf, Umar kemudian memanggil para Muhajirin.

Mereka pun berdiskusi mengenai keputusan melanjutkan perjalanan atau tidak. Namun yang muncul justru perdebatan antara tokoh senuir Muhajirin dengan Umar.

Sebagian berpendapat agar mereka tetap melanjutkan perjalanan menuju Syam untuk bergabung dengan kekuasaan Islam. Sebagian lainnya meminta agar Khalifah Umar kembali pulang ke Madinah.

Baca Juga: PSBB Berakhir Besok, Positif Corona di DKI Capai 3.399 Kasus, 308 Meninggal

Karena tak ada titik temu, Umar kemudian mengundang pasukan lain sebagai bahan pertimbangan. Ia memanggil orang-orang Anshar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI