Suara.com - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia diperkirakan masih akan terus masuk melalui Perairan Sumatera Utara (Sumut). Perkiraan tersebut disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi lantaran dampak lockdown yang diterapkan negeri jiran tersebut.
“TKI kita banyak se-Indonesia, bukan hanya Sumtaera Utara. Hari ini ada 127 TKI berlabuh di Teluk Nibung, Tanjungbalai dan ini akan terus dan terus. Inilah yang harus kita sikapi. Inilah dampak dari COVID-19 yang melakukan lockdown Malaysia. Kita masuk, kita kita terima rakyat kita, tidak mungkin tidak kita terima,” kata Edy seperti diberitakan Kabarmedan.com pada Rabu (22/4/2020).
Meski begitu, Edy tak merinci jumlah TKI dari Malaysia yang akan masuk. Namun, Edy mengakui ada penduduk Sumut ada 800 ribu orang dan se-Indonesia mencapai 8 juta orang.
“Tidak Sumut yang pintu masuk (utama), tetapi karena di-lockdown oleh Malaysia yang paling mudah (masuk) baik ilegal maupun legal adalah masuk ke Sumatera Utara,” ujarnya.
Baca Juga: Menyedihkan! TKI Tiap Hari Makan Nasi Busuk karena Negara Majikan Lockdown
Edy melanjutkan, jika TKI tiba wajib menjalani pemeriksaan rapid test dan menjalani karantina (isolasi).
“Harus diisolasi, dicek kesehatan, diberikan waktu dan pastinya rapid test yang kita gunakan 2 kali, yaitu hari pertama dan hari ke tujuh. Karena saat ini yang bisa kita lakukan rapid test,” jelasnya.
Selanjutnya, Edy memastikan, Pemprov Sumut telah mengalokasikan anggaran untuk mengantisipasi hal tersebut.
“Kalau rakyat kita pasti kita yang memberi makan, Enggak mungkin orang lain yang memberi makan. Inilah yang harus kita sikapi bersama. Kita anggarkan tahap pertama sampai Juni akhir Rp 500 miliar. Kalau ini tak terselesaikan tahap kedua Rp 500 miliar mulai bulan Juli sampai Oktober. Tidak selesai juga ada tahap ketiga."