Suara.com - Ekonom senior Rizal Ramli menyebut pejabat negara adalah sosok yang paling doyan membantah sesuatu yang sudah terbukti benar.
"Pejabat kita kan paling doyan membantah yang udah benar," ujarnya ketika diundang dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di Tv One, Selasa (21/4/2020).
Tudingan tersebut merujuk pada kasus virus corona yang saat awal-awal masuk ke Indonesia banyak dibantah oleh para pejabat negara.
Mantan Menko Kemaritiman itu menyayangkan periode 2,5 bulan dari Januari hingga pertengahan Maret, dimana kasus corona masih dibantah keberadaannya oleh pemerintah.
Baca Juga: Larangan Mudik Berlaku 24 April, Pemudik: Kami Tetap Jalan Tanggal 23
"Kita kehilangan 2,5 bulan yang paling berharga karena kita sibuk bantah-bantahan," katanya.
Padahal periode itu adalah saat-saat terbaik untuk mencegah virus corona masuk. Namun, justru banyak disinformasi yang menyebar di masyarakat kala itu.
"Pada Januari sampai barulah pertengahan Maret ada kesadaran bahwa ini memang benar, ini masalah serius. Tapi 2,5 bulan yang terjadi itu disinformasi oleh pejabat tentang keberadaan corona," katanya.
Rizal juga mengkritisi langkah pemerintah saat awal corona masuk, dimana mereka tidak segera menutup destinasi pariwisata tapi malah membuka akses yang lebar bagi para turis.
"Nah, pada waktu mulai sadar itu, kita bukannya nutup arus turis, arus pekerja dari China malah mengizinkan, malah ada rencana mau kasih insentif sekian milyar untuk membantu meningkatkan turisme," ujarnya.
Baca Juga: Berjemur hingga Minum Jamu, 5 Tips Hotman Paris Hindari Virus Corona
ILC kembali mengadakan diskusi dengan tema "Setelah Corona, Krisis Mengancam?" pada Selasa (21/4/2020) malam. Selain Rizal Ramli, salah satu panelis yang turut diundang adalah mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.