Adapun, Alghif mengemukakan bahwa dalam perkembangannya anarkisme itu sendiri memiliki banyak varian atau spektrumnya. Mulai dari yang pro terhadap kekerasan hingga yang pasifis atau anti terhadap kekerasan itu sendiri.
"Misalnya, kayak Proudhon ataupun Thoreau, Henry David Thoreau itu dia pasifis, dia tidak sepakat dengan violence," paparnya.
"Ada yang mengatakan anarkisme itu anti agama, tapi ada juga Anarko religius/ anarkis religius yang dekat dengan Islam, dekat Kristen. Misalanya Leo Tolstoy itu dia sangat dekat dengan anarkis Kristen. Jadi ada banyak varian," tandasnya.
Baca Juga: Anarko Dituding Rencanakan Penjarahan, Eks Direktur LBH: Polisi Tidak Paham