Suara.com - India merupakan salah satu negara yang mengeluarkan kebijakan lockdown untuk menangani penyebaran virus corona.
Dengan demikian, akses untuk kegiatan masyarakat dibatasi dan tentu berdampak pada kondisi ekonomi masyarakat sekitar. Salah satunya adalah para pekerja migran.
Pekerja migran ini datang dari desa-desa ke kota besar di India untuk bekerja. Setelah adanya virus corona ini, mereka ingin pulang ke kampung namun tidak ada transportasi yang tersedia.
Para pekerja migran ini ingin pulang karena tidak memiliki pekerjaan lagi di kota. Sebagai besar dari mereka bekerja sebagai buruh, asisten rumah tangga, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Uji Coba Obat Corona, India Lakukan pada Warga Pemukiman Kumuh di Mumbai
Karena tidak bisa pulang, akhirnya para pekerja migran ditempatkan pada sekolah-sekolah yang diubah jadi tempat penampungan.
Salah satunya berada di sebuah sekolah di timur Delhi. Di tempat penampungan tersebut, berisi 380 migran pekerja migran yang 'diisolasi' oleh pemerintah.
Dilansir dari BBB News, para pekerja migran ini menuntut Pemerintah memberikan fasilitas bus untuk membawa mereka pulang.
"Polisi memberi tahu kami bahwa mereka akan membantu kami sampai di rumah, tetapi sebaliknya mereka membawa kami ke sini (tempat penampungan). Mereka menipu kami," kata Manoj Ahirwal salah satu pekerja migran dikutip dari BBC News.
Saking inginnya mereka pulang, bahkan sampai rela berjalan kaki ratusan kilometer demi bisa pulang. Hal tersebut bahkan hingga memakan korban jiwa.
Baca Juga: Suka Film Bollywood? Ini 5 Aplikasi Film India Sub Indo Gratis
Dilaporkan seorang gadis berusia 12 tahun yang meninggal setelah berjalan 150 km dari negara bagian selatan Telangana ke negara bagian Chhattisgarh di India tengah. Dia telah berjalan selama tiga hari ketika dia meninggal, sejauh 14 km dari rumah.