Ditelepon Menteri UEA Soal Ibu Kota Baru, Luhut: Kami Masih Tangani Covid

Selasa, 21 April 2020 | 20:22 WIB
Ditelepon Menteri UEA Soal Ibu Kota Baru, Luhut: Kami Masih Tangani Covid
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. (Suara.com/Ria Rizki).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar kelanjutan pemindahan ibu kota negara baru yang beberapa waktu lalu sempat santer terdengar kini meredup seiring pandemi Virus Corona di seluruh dunia.

Dalam rapat dengan Komisi V DPR RI, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjawab pertanyaan kabar kelanjutan pemindahan ibu kota negara baru tersebut.

Luhut, yang juga selaku Menteri Perhubungan Ad Interim, mulanya menyampaikan ada telepon masuk beberapa hari lalu dari Menteri Energi dan Industri Uni Emirat Arab (UEA) Suhail Mohamed Faran Al Mazrouei.

Dalam sambungan telepon dengan Luhut, Menteri Suhail menyampaikan, Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) memberikan sumbangan berupa alat pelindung diri (APD) kepada Presiden Jokowi.

Baca Juga: Nasib Proyek Ibu Kota Negara Baru di Tengah Wabah Corona, Ini Kata Basuki

Diketahui, Jokowi memberi kepercayaan kepada Putra Mahkota Sheikh Mohamed bin Zayed untuk terlibat dalam pembangunan ibu kota negara baru sebagai menjadi ketua dewan pengarah.

Luhut mengatakan, usai memberi kabar ihwal pembetian bantuan, Suhai kemudian menanyakan kepada Luhut mengenai progres ibu kota negara baru.

"Tapi Menteri Suhail ini sebagai counterpart saya. Nah, di situ dia menanyakan lagi, Mr Luhut ini ibu kota yang baru sovereign wealth fund gimana relevan kita jalan nggak? Saya bilang ya jalan saja, karena sovereign wealth fund bukan hanya untuk ibu kota saja, tapi itu juga untuk infrastruktur tempatnya Pak Basuki (Menteri PUPR)," kata Luhut mengulang percakapan dengan Suhail, Selasa (21/4/2020).

Menanggapi lebih lanjut pertanyaan Suhail terkait ibu kota negara baru, Luhut menjawab saat ini pemerintah Indonesua tengah berkonsentrasi dalam penanganan Covid-19.

"Ya saya bilang sama dia, kami masih konsentrasi penuh kepada Covid-19. Nah dia bilang, ya saya setuju tapi kan kita harus bicara. Karena setelah Covid-19 ini akan terjadi perubahan-perubahan struktur bisnis di dunia ini. Karena itu kita semua kerjakan pak," ujar Luhut.

Baca Juga: Pembangunan Ibu Kota Baru Kemungkinan Ditunda karena Corona?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI