Suara.com - Warga beserta ketua RT setempat mengusir 6 tenaga medis Rumah Sakit Siloam Palembang, Sumatera Selatan, yang indekos di satu tempat sama.
Peristiwa memilukan bagi tenaga medis tersebut terjadi hari Sabtu 18 April di indekos Kelurahan Sungai Pangeran, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang.
Ketua Dewan Perwakilan Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) Sumsel Subhan mengatakan, sudah menemui keenam perawat itu.
“Mereka kini sementara mengungsi ke mes RS Siloam Palembang,” kata Subhan seperti dikutip dari Terkini.id—jaringan Suara.com, Selasa (21/4/2020).
Baca Juga: Tak Punya Duit, Pemkot Solo: Kami Tak Mampu Tetapkan PSBB Corona
Berasarkan pengakuan perawat, Sabtu siang sekitar pukul 14.00 WIB, induk semang mereka menelepon memberitahukan ketua RT dan kelurahan meminta para tenaga medis tak boleh keluar indekos.
Sebabnya, kata dia, ada satu tenaga medis yang indekos di lokasi sama terjangkit virus corona. Namun, perawat yang terpapar virus corona itu sudah diisolasi sejak empat hari sebelumnya.
“Induk semang mereka sudah menjelaskan ke pak RT, bahwa tak mungkin tenaga perawat tak keluar kos, karena harus merawat pasien. Keenam perawat itu juga sudah menginformasikan, mereka negatif virus corona berdasarkan screening dan rapid test,” kata dia.
Setelah dijelaskan, ketua RT dan warga pulang. Namun, pukul 17.00 WIB pada hari yang sama, saat perawat beristirahat di kamar, dikejutkan oleh suara teriakan lelaki di depan rumah. Ternyata ketua RT dan warga kembali datang.
“Kawan kalian ada yang positif, jadi tak boleh keluar. Kalau tetap keluar, tak boleh pulang ke sini, kata pak RT dengan nada marah,” kata Subhan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Azan Dapat Melemahkan Virus Corona Covid-19?
Keenam perawat itu berusaha menjelaskan kepada ketua RT dan warga, namun tak mau didengarkan. Mereka lantas masuk ke kamar dan menghubungi manajemen RS Siloam.
Selanjutnya, dua dari keenam perawat itu memesan taksi dan pergi dari indekos tersebut, meski masih kelelahan merawat pasien.
“Sementara empat perawat yang masih bertahan, dijemput RS Siloam Palembang pukul 19.00 WIB,” kata dia.
“Kami sangat menyayangkan aksi ketua RT dan warga itu. Padahal, para perawat sedang mempertaruhkan nyawa menyembuhkan pasien corona,” kata dia lagi.