WHO: Virus Corona dari Hewan, Tak Ada Manipulasi Laboratorium

Syaiful Rachman Suara.Com
Selasa, 21 April 2020 | 18:39 WIB
WHO: Virus Corona dari Hewan, Tak Ada Manipulasi Laboratorium
ilustrasi WHO. (Hector Christiaen / Shutterstock.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan jika virus corona murni berasal dari hewan dan bukan hasil manipulasi atau hasil buatan di sebuah laboratorium. Dilansir Reuters, Selasa (21/4/2020), WHO kembali memastikan jika virus corona berasal dari kelelawar di China yang mulai merebak akhir tahun lalu.

Hal itu ditegaskan WHO sebagai langkah untuk meredakan suasana yang semakin panas antara China dengan Amerika Serikat. Sebagaimana diketahui, pekan lalu, Presiden AS Donald Trump memerintahkan bawahannya untuk mencari tahu atau bukti jika virus tersebut berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, China.

"Semua bukti yang ada menunjukka jika virus (corona) murni berasal dari hewan dan bukan virus yang dibuat atau dimanipulasi di dalam sebuah laboratorium atau tempat lain," tegas juru bicara WHO Fadela Chaib dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss.

Namun WHO belum bisa memberikan penjelasan bagaimana virus tersebut bisa hinggap ke manusia dan menjadikannya sebagai carrier atau pembawa virus.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Anjlok Hingga Bisa Minus, Ini Penjelasannya

Presiden AS Donald Trump memberikan update pandemi virus corona, 15 April 2020. [AFP]
Presiden AS Donald Trump memberikan update pandemi virus corona, 15 April 2020. [AFP]

Pandemi virus corona saat ini sudah menjangkiti 2.496.966 orang di seluruh dunia. Jumlah kematian global akibat virus tersebut per hari Selasa (21/4/2020) mencapai 171.240 orang.

Amerika Serikat saat ini menjadi negara dengan korban terbanyak. Sebanyak 792.938 warga AS terjangkit dan 42.518 di antaranya meninggal dunia.

Sementara di Indonesia, per hari Selasa (21/4/2020), jumlah warga yang terjangkit virus corona sebanyak 6760 orang. Jumlah korban meninggal mencapai 590 orang, sementara yang berhasil disembuhkan berjumlah 747 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI