Suara.com - Setiap datang waktu salat, suara merdu seorang muadzin terdengar dari Masjid Al-Aqsa, memecah keheningan langit Yerusalem, kota suci bersejarah bagi tiga agama samawi. Suara panggilan mengingat Tuhan tersebut datang dari seorang pemuda bernama Firas Al-Qazzaz.
Di tengah lockdown akibat pandemi virus corona COVID-19, Firas tak pernah ragu untuk memanggil umat mengingat Allah. Selain sebagai sebuah kewajiban, menjadi muadzin Masjid Al-Aqsa adalah tradisi keluarganya yang sudah berlangsung selama 500 tahun.
Firas al-Qazzaz adalah anggota keluarga termuda yang memimpin shalat di Masjid Al-Aqsa. Sejak 500 tahun lalu, keluarganya turun-temurun merawat situs suci dalam Islam tersebut.
"Merupakan suatu kehormatan dari Tuhan bahwa keluarga ini telah diberkati dengan suara-suara indah untuk dapat melakukan sholat di masjid Al-Aqsa," kata Firas dilansir Qantara, Selasa (21/4/2020).
Baca Juga: Bikin Pilu! Pasien Corona Menikah di RS Sesaat Sebelum Dipisahkan Maut
Di tengah lockdown akibat pandemi Covid-19, suara merdu Firas makin terdengar saat mengumandangkan azan, tanda waktu shalat telah tiba.
Tanpa adanya suara-suara bising dari klakson kendaraan, maupun keramaian di sekitar masjid, suara azan yang dilantunkan Firas menggema dan memecah kesunyian di tengah kota.
Di masa-masa yang lebih baik--sebelum pandemi Covid-19--Firas mengaku kerap menyusuri jalan dan menyapa setiap orang yang ditemui dijalan, baik ketika berangkat maupun pulang dari Masjid Al-Aqsa.
Firas al-Qazzaz menjelaskan bahwa tak mudah mengemban tugas sebagai muadzin di salah satu situs bersejarah bagi umat islam.
Dia bahkan harus menimba ilmu terlebih dulu di sebuah lembaga swasta di Yerusalem, dan satu tahun di Kairo sebelum akhirnya bisa melanjutkan tongkat estafet keluarganya sebagai penjaga Masjid Al-Aqsa.
Baca Juga: Arab Saudi Tertinggi, Ini Lima Negara Eksekutor Hukuman Mati di Dunia
"Saya takut ada orang yang mau mendengarkan saya, karena Al-Aqsa adalah tempat yang bergengsi." beber Firas.