Suara.com - Seorang pengantin pria di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan menangis pilu karena orangtuanya tak dapat hadir dalam acara pernikahan yang ia gelar.
Ia hanya bisa pasrah karena orangtuanya yang merupakan warga Kabupaten Bone dilarang berlayar ke Selayar. Akhirnya, akad nikah hanya disaksikan orang tua lewat video call.
"Dia sedih dan menangis karena tidak ada keluarganya yang datang, hanya lewat video call saja," tulis akun Instagram @makassar_iinfo.
Hal ini sehubungan dengan adanya kebijakan dari pemerintah daerah yang membatasi pelayaran menuju Kepulauan Selayar demi menekan laju penyebaran virus corona.
Baca Juga: Jumat Pekan Ini, Larangan Mudik Bagi Warga Mulai Diberlakukan
Semenjak pandemi corona, hanya warga yang memiliki KTP Selayar yang bisa masuk ke wilayah tersebut. Selain itu, tidak ada yang bisa.
Sang pemuda bisa melakukan akad nikah dengan kekasihnya di Selayar karena dari seluruh anggota keluarganya, hanya dia yang sudah memiliki KTP Selayar.
"Ini keluarga laki-laki tidak ada yang bisa datang dan dia datang hanya seorang diri karena dia sudah punya KTP Selayar," kata @makassar_iinfo.
Alhasil, acara akad nikah hanya disaksikan orang tua lewat video call sehingga membuat sang pengantin pria menangis terisak-isak. Seorang saksi yang duduk tak jauh darinya sampai menepuk-nepuk pundak pemuda tersebut untuk menenangkan.
Warganet yang menyaksikan momen itu lewat video yang beredar di media sosial mengaku sedih. Salah satunya seperti diungkapkan oleh @tuty2ty.
Baca Juga: Ayo Lawan Covid-19! PT Telkom Hadirkan IndonesiaBergerak bagi Masyarakat
"Kok sedih ya," katanya.
"Banyak laki-laki menangis bukan karena perempuan atau pasangannya tapi karena teringat orangtuanya," kata @arif_al5.