Studi: Diet Bisa Jadi Kunci Terhindar dari Infeksi Parah Covid-19

Selasa, 21 April 2020 | 12:53 WIB
Studi: Diet Bisa Jadi Kunci Terhindar dari Infeksi Parah Covid-19
Ilustrasi diet. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Studi terbaru mengungkapkan bahwa penurunan berat badan atau diet bisa menjadi kunci untuk terhindar dari infeksi parah virus Corona Covid-19.

Dilansir Daily Mail, Selasa (21/4/2020), statistik terbaru menunjukkan 9 dari 10 orang yang meninggal karena Covid-19, menderita penyakit kronis seperti jantung, paru-paru, dan demensia.

Penyakit jantung dan paru-paru diketahui memiliki hubungan erat dengan kondisi berat badan berlebih atau obesitas.

Data dari National Audit & Research Center (ICNARC), juga menunjukkan bahwa tiga dari empat pasien kritis Covid-19 di Inggris, mengalami obesitas.

Baca Juga: Top 5 Olahraga: Line-up Sementara Pebalap MotoGP 2021, Devin Dikecam Publik

Rob Andrews, seorang profesor diabetes dan endokrinologi di Universitas Exeter menjelaskan, memang ada hubungan antara obesitas dan peningaktan risiko infeksi virus Corona.

Menurutnya, kelebihan berat badan akan mempersulit diafragma dan paru-paru untuk mengembang. Kondisi itu mengurangi suplai oksigen ke berbagai organ vital.

"Ketika berat badan Anda naik, ada sedikit ventilasi paru-paru dan lebih banyak risiko penyakit paru-paru - khususnya asma, dan peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes," kata Andrew.

Hubungan antara obesitas dan peningkatan risiko infeksi parah juga telah diteliti saat merebaknya kasus flu babi pada 2009, yang mana menewaskan 284 ribu orang di seluruh dunia.

Amerika Serikat, negara dengan masalah obesitas terbanyak diikuti Skotlandia dan negara-negara Eropa, menyumbang 20 persen kematian akibat flu babi.

Baca Juga: Valentino Rossi Disarankan Pensiun, 6 Petinju Incaran Anthony Joshua

Sementara Jepang yang hanya memiliki masalah obesitas sekitar dua persen dari penduduk dewasa, tak mencatatkan satu pun kematian akibat wabah flu babi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI