Suara.com - Gubernur New York, Andrew Cuomo tidak bisa menyembunyikan kekesalannya kepada Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung Jumat (17/4/2020), Cuomo melontarkan kritik pedas terhadap Trump.
Gubernur New York ke 56 itu naik pitam setelah seorang jurnalis mengatakan Trump baru saja berkicau di Twitter, yang memintanya untuk lebih banyak bekerja ketimbang mengeluh, ketika dirinya tengah memaparkan pentingnya bantuan federal untuk melaksanakan rencana tiga fase Trump membuka kembali sektor-sektor perekonomian negara.
"Gubernur Cuomo harus lebih banyak berbuat dan kurangi mengeluh. Keluarlah dan bekerja. Berhenti bicara! Kami membuatkan Anda ribuan kasur rumah sakit yang tidak Anda butuhkan atau gunakan...," kicau Trump di akun @realDonaldTrump.
Mencoba tenang, Cuomo mengawali jawabanya dengan mengatakan, "Jika dia (Trump) sedang menonton Tv di rumah, mungkin dia yang harus segera bangun dan bekerja."
Baca Juga: Jumlah Kematian Akibat Virus Corona di Amerika Serikat Tembus 40.000 Orang
"Yang dia (Trump) lakukan selama ini hanya berjalan di barisan depan parade. Kami tunjukkan apa itu rasa Syukur. Berapa kali Anda ingin saya berterima kasih? Saya berterima kasih Anda sudah melakukan tugas Anda. Ini adalah peran Anda sebagai presiden!" ketusnya di depan kamera seperti dimuat The Guardian.
"Anda ingin saya berterima kasih? Terima kasih sudah melakukan pekerjaan Anda! Terima kasih sudah berpartisipasi dalam berbagi tanggung jawab federal dalam situasi krisis nasional, yang Anda tahu krisis nasional itu setelah Anda mengumumkan darurat federal. Jadi terima kasih pemerintah federa sudah berpartisipasi."
Menanggapi komentar Trump ihwal 2.500 tempat tidur di Jacob K.Javits Convention Center untuk menanggulangi pandemi COVID-19, Cuomo menyebut jika kasus sebanyak itu berpatokan pada proyeksi federal. Yang artinya, Trump mengetahui lebih dulu dan menyetujui.
"Jika Anda tidak setuju dengan proyeksi (bawahan) Anda sendiri, pecat saja ketua CDC. Pecat ketua gugus tugas penanganan virus corona Gedung Putih. Karena mereka yang menelurkan proyeksi tersebut!"
Belum puas, sejurus kemudian Cuomo mengeluarkan memo yang dibuat oleh penasihat Trump Peter Navarro. Memo yang mengingatkan Trump tentang bahaya virus corona yang mengintai rakyat Amerika Serikat di bulan Januari.
Baca Juga: Di tengah Wabah Covid-19, Trump Desak Warga AS Demo Tolak Lockdown
"Pecat saja mereka semua, pecat! Kalian semua (media) tahu pertunjukan yang biasa dilakukan presiden...Anda dipecat!" tegas Cuomo kesal.
Menanggapi respons Gubernur New York tersebut, Trump dengan entengnya kembali berkicau di Twitter.
"Cuomo minta 40 ribu alat ventilator (alat bantu pernapasan), konyol. Negara seharusnya menyimpan persediaan itu di gudang," kicau Trump di akun @realDonaldTrump.
Jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona COVID-19 di Amerika Serikat terus melonjak. Senin, 20 April 2020, tercatat angka kematian akibat corona di AS sudah menembus 40.000 orang. Berdasarkan data worldometers.info, Senin (20/4/2020) pukul 16.35 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat virus corona di Amerika mencapai 40.565 orang.
Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi di dunia dan hampir dua kali lipat dari jumlah kematian di Italia yang mencapai 23.660 orang. Italia merupakan negara dengan jumlah kematian terbanyak kedua.
Amerika Serikat saat ini masih menempati urutan teratas daftar korban pandemi COVID-19 terbanyak. Sebanyak 764.265 warga AS saat ini terjangkit virus tersebut.