Relawan Corona Tingkat RW Tak Dapat Bantuan: Kita Juga Kan Lagi Susah

Senin, 20 April 2020 | 17:27 WIB
Relawan Corona Tingkat RW Tak Dapat Bantuan: Kita Juga Kan Lagi Susah
Isolasi tiga anak di Sawah Besar karena corona. (Suara.com/Bagaskara Isdiansyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah membuat gugus tugas tingkat RW untuk membantu pencegahan penularan virus corona atau Covid-19. Namun ternyata, kelompok relawan ini tidak tersentuh bantuan dari pemerintah.

Seperti yang dialami gugus tugas percepatan penanganan corona RW 04, Sawah Besar Utara, Jakarta Pusat. Kawasan tersebut sempat menjadi sorotan karena terdapat satu keluarga yang terjangkit Virus Corona.

Sang bapak meninggal dunia sebelum hasil tes Virus Corona keluar, sementara istrinya dirawat di RS Darurat Wisma Atlet. Dua dari tiga anaknya diisolasi di rumah karena ikut terjangkit Virus Corona.

Sejak pengumuman dua anak umur 10 dan 13 tahun itu positif Corona, RW 04 langsung melakukan karantina wilayah setelah berkoordinasi dengan Kelurahan dan Pemkot Jakpus. Dalam penerapannya, dikerahkan sejumlah relawan yang terdiri dari para warga.

Baca Juga: Pengajuan Bantuan Ditolak Pemerintah, Ketua RT Dicaci Warga Dituduh Korupsi

Tugasnya menjaga pintu masuk akses jalan, memeriksa tamu yang datang, hingga menyemprotkan desinfektan. Selain itu mereka juga terus berjaga mencegah kerumunan di warganya.

Berbagai bantuan untuk warga juga terus disalurkan oleh para relawan ini langsung kepada warganya.

Meski kerjanya banyak, ternyata mereka tak menerima bantuan anggaran atau barang dalam bentuk apapun. Hal ini diakui oleh Ketua RW 04, Kusniadi.

"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada (bantuan untuk relawan)," ujar Kusniadi di sekretariat RW, Senin (20/4/2020).

Ketua RT 08, tempat keluarga itu tinggal, Nurul Komar menyesalkan sikap pemerintah yang tak memberikan bantuan untuk relawan. Bahkan, untuk konsumsi harian saja mereka hanya menerima dari swadaya masyarakat.

Baca Juga: Pengajuan Bantuan untuk Ratusan Warganya Ditolak Pemerintah, Pak RT Kecewa

"Di sini saja relawan ada berapa. Kerjaannya banyak, paling masyarakat sini juga datang kasih makanan buat yang jaga. Swadaya saja," jelasnya.

Padahal, kata Nurul, akibat Corona ini masyarakat sudah dilanda kesulitan ekonomi. Namun dengan adanya gugus tugas ini, mereka harus bekerja lagi tanpa pemenuhan kebutuhan.

"Kita saja sudah susah kan. Banyak yang PHK. Makan buat jaga keluar Rp 20 ribu saja sudah berat kan," tuturnya.

Bahkan tak hanya konsumsi, keperluan untuk penyemprotan desinfektan dan Alat Pelindung Diri juga tak ada dari pemerintah. Hanya pihak swasta yang memberikannya baru-baru ini.

"Baru kemarin saja itu datang APD sama semprotan tuh. Habis ada yang update di medsos kayaknya langsung di kirim tapi bukan dari pemerintah," kata Nurul.

Karena itu, ia meminta pemerintah juga menyoroti kebutuhan bagi para relawan tingkat RW yang bekerja. Pasalnya, mereka juga berisiko karena harus berkontak dengan orang lain, terlebih di wilayahnya ada yang dinyatakan positif corona.

"Jangan hanya korban saja disoroti. Kita kan juga berisiko. Bukan mengharapkan apa-apa, tapi kita ada kebutuhan juga," katanya.

REKOMENDASI

TERKINI