Suara.com - Sebagai orang yang bekerja sebagai perawat anestesi, Derrick Smith sudah banyak makan asam garam melihat pasien menghadapi sakratul maut.
Namun, ketika wabah virus corona covid-19 melanda dunia, perawat di rumah sakit New York, Amerika Serikat, itu mengakui menyimpan banyak kisah sedih.
Salah satu yang membuatnya terhenyak adalah, pernyataan terakhir pasien positif corona saat hendak meninggal dunia.
“Dia mengatakan, ‘siapa yang akan membayar semua biaya perawatanku’. Dia mengatakan hal itu saat sudah susah bernapas dan akhirnya meninggal dunia,” kata Smith seperti dikutip dari CNN, Senin (20/4/2020).
Baca Juga: Dua Remaja AS Berikan Layanan Belanja Untuk Lansia Saat Karantina
Sang pasien, kata Smith, melontarkan pernyataan itu secara terbata-bata karena sudah sangat susah bernapas.
“Saya tak bakal melupakan perkataan itu,” kata dia lagi.
Smith yang menyadari pasien itu tak lagi tertolong meski telah dipasangkan intubasi endoktrakeal, lantas menyampaikan pernyataan itu kepada istri pasien.
Ia mengatakan, tak sedikit pasien positif corona yang mencurahkan isi hati tentang cara membayar biaya perobatan mereka.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat Rp 15.300 per Dolar AS
“Terlebih, banyak pasien corona yang tak bisa selamat setelah terpasang ventilator. Tingkat kematian pasien yang sudah diintubasi adalah 80 persen. Untuk pulih saat sudah seperti itu, bagi saya, seperti kemustahilan.”