Wabah Covid-19, PSK di Jepang Keluhkan Tak Dapat Tunjangan

Senin, 20 April 2020 | 15:12 WIB
Wabah Covid-19, PSK di Jepang Keluhkan Tak Dapat Tunjangan
Ilustrasi Pekerja Seks Komersial (PSK)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Jepang memberikan bantuan berupa dana tunjangan bagi para pekerja di tengah wabah virus Corona Covid-19 yang melanda Negeri Sakura.

Namun, bantuan itu nyatanya tak merata dibagikan kepada seluruh elemen masyarakat.

Para Pekerja Seks Komersial (PSK) di Jepang, kesulitan mendapatkan dana tunjangan lantaran terbentur persyaratan.

Dilansir Suara.com dari CNN, Senin (20/4/2020), seorang PSK bernama Mika—bukan nama asli—mengungkapkan bahwa PSK di Jepang kesulitan menerima bantuan lantaran adanya syarat tertentu.

Baca Juga: Marc Marquez Jadi Tukang Potong Rambut Dadakan Sang Adik, Begini Hasilnya

Salah satu syarat, kata Mika, seseorang yang ingin menerima bantuan harus menunjukkan slip gaji dan penghasilan.

Padahal, PSK memiliki gaji yang tak menentu, dan sering kali dibayar tanpa adanya pencatatan.

"Tidak jelas bagaimana pekerja lepas yang penghasilannya belum dilaporkan ke pemerintah dapat disetujui untuk stimulus," kata Mika.

"Saya ingin mendaftar, tetapi tidak jelas bagaimana melakukannya. Saya terjebak."

Mika mengaku bahwa wabah Covid-19 jadi pukulan telak bagi para PSK yang mengandalkan pemasukan dengan menawarkan jasa ke orang lain.

Baca Juga: Sarankan Rossi Pensiun, Checa: Kehadirannya di MotoGP Cuma Pelengkap

Dengan orang-orang kini lebih banyak berada di rumah, Mika dan para PSK lainnya sulit untuk mendapatkan klien dan terpaksa meminjam uang untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Sebelum wabah Covid-19 melanda Jepang, Mika mengaku bisa mendapatkan klien tiga sampai empat orang dalam satu hari.

"Saya khawatir tentang (kesehatan saya) tentu saja, tapi sekarang saya lebih khawatir tentang bagaimana untuk bertahan hidup," ujarnya.

"(Pemerintah) belum jelas mengatakan mereka akan membantu semua orang. Ada banyak orang yang tidak bisa makan dan bertahan hidup tanpa bekerja," pungkas Mika.

Berdasarkan update virus Corona dari Worldometers, Senin (20/4/2020), Jepang telah mencatatkan 10 ribu lebih kasus positif Corona, di mana 236 orang dinyatakan meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI