Kasus Corona di Australia Terus Menurun, Sejumlah Pantai akan Dibuka

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 20 April 2020 | 14:12 WIB
Kasus Corona di Australia Terus Menurun, Sejumlah Pantai akan Dibuka
Sebagai ilustrasi: Rottnest Island, Australia Barat. (Dok. Tourism Western Australia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di negara bagian New South Wales, beberapa kawasan pantai di daerah pemukiman Sydney Timur, seperti Coogee, Clovelly dan Maroubra akan dibuka lagi hari Senin (20/4) setelah ditutup bulan lalu, sebagai bagian dari kebijakan 'social distancing'.

Namun Premier NSW, Gladys Berejiklian mengatakan warga harus menunjukkan perilaku yang bertanggung jawab.

"Ini semua tergantung kepada tanggung jawab pribadi, bila anda ingin tempat-tempat ini tetap dibuka, maka lakukan hal yang benar," kata Premier Berejiklian.

"Jika tidak, jangan marah dan kecewa, kalau pemerintah setempat mengambil tindakan," ujarnya lagi.

Baca Juga: Tinggalkan Indonesia karena Pandemi, Ini Curhat Sedih Jurnalis Australia

Kawasan pantai yang paling terkenal di Sydney, yakni Bondi Beach belum dibuka untuk umum.

Sementara itu di Victoria, Premier Daniel Andrews mengatakan pelonggaran beroperasi bar, cafe dan restoran tampaknya masih akan butuh waktu lagi, meski angka penularan di Victroia terus menurun.

"Bila warga berpikiran bahwa sekarang semua sudah berakhir, angka sangat rendah, dan kita semua bisa kembali ke kehidupan normal, jawabannya adalah tidak."

Negara bagian Victoria menerapkan status keadaan darurat sampai akhir Mei, namun pembatasan aktivitas warga terkait virus corona tampaknya masih akan lebih lama dari itu.

Premier Andrews kembali mengingatkan kemungkinan pelonggaran aturan yang terlalu dini malah berisiko adanya gelombang kedua penyebaran virus corona, seperti yang terjadi di Singapura dan Jepang.

Baca Juga: Riset COVID-19 di Australia, Virus Corona Mewabah Lewat Air Limbah

"Begitu banyak negara di dunia menerapkan aturan yang sama, dan kemudian melonggarkan aturan tersebut, kemudian virus kembali dan harus melakukan karantina yang lebih buruk dari apa yang kita lakukan sekarang," kata Premier Andrews.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI