Sebenarnya, Yusuf sudah sering berhutang dengan warung dekat rumahnya, namun selama ini ia selalu membayar tepat sesuai perjanjian, hanya saja dengan kondisi seperti sekarang ia tidak berani berjanji lagi.
"Kadang-kadang untuk makan saya minjam kesana kemari, malu sebenarnya, tapi ya daripada tidak makan saya kesampingkan rasa malu saya. Kalau ngutang ke warung, saya juga tidak bisa janjikan ke orang warung mau bayar kapan," kata Yusuf, Minggu, 19 April 2020.
Yusuf tinggal di Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai, tepatnya di belakang Giant Tuanku Tambusai dengan mengontrak sebuah rumah petak kecil dengan harga sewa Rp 600 ribu perbulannya.
Diakui Yusuf, jika orang melihat sepintas mereka pasti akan berpikir Yusuf memiliki harta yang cukup berlebih karena di dalamnya rumahnya ada dua televisi dan dua sepeda motor jenis Mio.
Baca Juga: Viral Video WNA Ditegur Petugas, Ngotot Ogah Pakai Masker di Jalan
Padahal, televisi dan motor ini merupakan milik temannya yang dititipkan di rumah Yusuf sejak beberapa Minggu yang lalu, begitu juga dengan alat kompresor yang ada di dalam rumahnya.
"Ini (kompresor) punya temen saya, pernah saya keluarkan, dapat dua ribu rupiah dari orang yang isi angin motor," tambahnya.
Sementara televisi yang satu lagi milik ketua RT dekat rumahnya, yang mana dipinjamkan sebagai hiburan untuk Yusuf dan keluarganya. Artinya ia tidak punya hak untuk menjualnya.
"Kalau mau jual barang, apa yang mau saya jual disini? Berapa lah dapatnya ini semua?" keluhnya.
Adapun barang terakhir yang dijual Yusuf ialah smartphone nya jenis iPhone seri lama, yang ia jual seharga Rp 300 ribu. Bahkan untuk menjual hp tersebut ia tidak sanggup secara COD (Cash on Delivery).
Baca Juga: Rindu Berat! Perawat Corona Peluk Anak yang Dibungkus Plastik, Awas Mewek
"Gak sanggup bensin saya menghantarkan hp ini," tandasnya.