Jokowi Tekankan Pentingnya Uji Sampel dan Isolasi Pasien Corona

Senin, 20 April 2020 | 11:59 WIB
Jokowi Tekankan Pentingnya Uji Sampel dan Isolasi Pasien Corona
Presiden Jokowi (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas terkait laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Senin (20/4/2020) siang. Ia menekankan ihwal pengujian sampel secara masif baik di tingkat provinsi, kabupaten, maupun kota.

Jokowi menyatakan, uji sampel harus selaras dengan pelacakan yang progresif serta melakukan isolasi terhadap orang yang terpapar virus corona atau Covid-19 secara ketat. Hal itulah yang harus ditekankan pada seluruh kepala daerah.

"Kepada seluruh provinsi, kabupaten, kota mengenai pentingnya pengujian sampel secara masif, kemudian diikuti pelacakan yang progresif dan mengisolasi yang terpapar dengan ketat. Tiga hal ini yang terus ditekankan kepada daerah," kata Jokowi dalam keterangan yang disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin siang.

Jokowi juga turut mengapresiasi cara konsultasi medis yang dilakukan menggunakan teknologi telemedicine. Menurutnya, hal tersebut harus terus dikembangkan agar kontak pasien dan dokter berkurang.

Baca Juga: Mahfud MD Bela Perppu Corona Jokowi yang Digugat Amien Rais Dkk ke MK

"Saya juga sangat mengapresiasi cara konsultasi medis dengan menggunakan teknologi dan ini saya kira harus dikembangkan lagi yaitu telemedicine agar ini terus ditingkatkan jumlahnya, sehingga kontak antara pasien dan dokter bisa dikurangi," katanya.

Selain itu, Jokowi meminta agar manajemen rumah sakit harus diperhatikan. Setidaknya, harus ada prioritas bagi pasien yang lebih dulu perlu penanganan secara intensif di rumah sakit.

"Ini untuk atasi over capacity dari rumah sakit rujukan yang kami miliki. Betul-betul manajemen harus diatur betul. Mana sedang, ringan, berat dan yang butuh penanganan lebih intensif di rumah sakit," ujar dia.

Lebih lanjut, Jokowi meminta agar sistem data dan informasi diberikan secara terbuka pada seluruh pihak. Sebab, dia mengklaim jika pemerintah tidak pernah menutupi data kasus Covid-19 sejak awal.

"Kemudian mengenai komunikasi yang terbuka, sistem data dan informasi yang terbuka kepada semua pihak. Jangan ada yang menganggap lagi kami menutupi. Tidak ada sejak awal kami menutupi masalah yang ada," tutupnya.

Baca Juga: Stafsus Jokowi Bagikan Masker Transparan Bagi Teman Disabilitas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI