Suara.com - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon menyoroti penolakan Kemenhub atas pengajuan kepala daerah Jabodetabek untuk menghentikan operasional Kereta Rel Listrik (KRL). Menurut Fadli, harusnya KRL memang harus dihentikan sementara.
Fadli berpendapat, KRL adalah salah satu rantai penting penularan virus corona di Jabodetabek.
"Penyebaran Covid-19 ini kan dari manusia ke manusia. Tanpa pembatasan aktivitas orang, kita tak akan bisa memutus rantai penularannya. Dan KRL adalh salah satu rantai penting penularan virus tersebut," tulis Fadli Zon, Minggu (19/4/2020).
Ia juga mengaku prihatin atas ditolaknya permintaan Pemda DKI Jakarta dan Jawa Barat untuk menghentikan sementara operasional KRL oleh Kementerian Perhubungan.
Baca Juga: Ditolak Warga, Rusunawa Kambingan Gresik Tak Jadi Karantina Pasien Corona
Sebelumnya, Pemda DKI dan Jawa Bawart mengajukan untuk menghentikan operasional KRL selama 14 hari. Namun, permintaan tersebut ditolak lantaran ada beberapa sektor usaha yang akan terdampak jika KRL berhenti beroperasi.
Fadli mengakui alasan tersebut cukup masuk akal, namun tidak cukup menjawab kebutuhan untuk mengatasi wabah.
"Kita sama-sama tahu kebijakan PSBB sebenarnya tak mencukupi untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Yang dibutuhkan kan sebenarnya karantina wilayah (lockdown), bukan PSBB," imbuh Fadli.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menganggap bahwa kebijakan PSBB tak cukup untuk memutus mata rantai covid-19. Sehingga, beberapa pemerintah daerah berinisiatif untuk mengeluarkan kebijakan tambahan.
"Termasuk usulan agar operasional KRL di wilayah Jabodetabek dihentikan sementara. Menurut saya, usulan taktis ini sangat realistis dan bisa efektif sesuai tujuan," tambah Fadli.
Baca Juga: Ason Sopian, Penjual HP Rusak Melarat Shock Kini Berlimpah Sembako
Penolakan dari Kemenhub ini kemudian memunculkan pertanyaan di benak Fadli Zon.
"Pemerintah pusat ini intensinya sebenarnya ingin menghentikan penyebaran virus ataukah sekadar memenuhi tuntutan administratif PSBB semata?" tanya Fadli.