Banyak Mayat di Jalan, Ekuador Laporkan 5.000 Kematian Corona Dalam Semalam

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 19 April 2020 | 12:56 WIB
Banyak Mayat di Jalan, Ekuador Laporkan 5.000 Kematian Corona Dalam Semalam
Jenazah yang dibiarkan tergeletak di pinggir jalan di Guayaquil, kota terbesar di Ekuador. (Getty Images/via BBC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Negara 'Gagal'

Presiden Ekuador Lenín Moreno mengakui negara telah gagal mengatasi krisis kesehatan. Hingga 16 April, pemerintah yakin hanya 400 orang meninggal dunia karena virus corona.

Tapi setelah Satuan Tugas Gabungan Virus Corona mengumpulkan semua data, gambaran besarnya berubah.

"Dengan angka yang kita dapat dari Kementerian Dalam Negeri, tempat pemakaman umum, kantor pencatatan sipil dan tim kami, kami sudah menghitung setidaknya 6.703 kematian di Guayas di 15 hari pertama pada April," kata Jorge Wated, kepala Satgas pemerintah.

"Rata-rata mingguan di sini mencapai 2.000. Jadi, kami sudah merekam 5.700 kematian dari biasanya."

Tidak semua kematian di Guayas terkait langsung dengan Covid-19 - sebagian orang meninggal karena gagal jantung, masalah ginjal, atau masalah kesehatan lain yang memperburuk kondisi karena tidak segera ditangani.

Dampak sekunder

Perkembangan ini menimbulkan pertanyaan di penjuru kawasan - akankah pandemi menimbulkan dampak sekunder yang sama di negara-negara Amerika Latin lainnya atau di kawasan lain di dunia dengan sistem kesehatan yang lemah?

Di Wuhan, China, angka resmi tengah direvisi dan hasilnya bisa jadi mengejutkan. Di Spanyol, negara Eropa paling terdampak, ada perbedaan dari cara data dikumpulkan dan dibuka di level lokal dan nasional.

Baca Juga: Nenek 90 Tahun Mendaki Gunung Galang Dana Penanganan Virus Corona

"Kesehatan masyarakat di Ekuador selalu bermasalah. Ini merupakan salah satu titik lemah di hampir semua periode pemerintahan," kata Dr Carlos Mawyin kepada BBC.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI