Banyak Mayat di Jalan, Ekuador Laporkan 5.000 Kematian Corona Dalam Semalam

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 19 April 2020 | 12:56 WIB
Banyak Mayat di Jalan, Ekuador Laporkan 5.000 Kematian Corona Dalam Semalam
Jenazah yang dibiarkan tergeletak di pinggir jalan di Guayaquil, kota terbesar di Ekuador. (Getty Images/via BBC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di kawasan Guayas, negara bagian paling terdampak pandemi virus corona baru atau Covid-19 di Ekuador, ketika angka resmi mengenai korban wabah dicek silang dan dicermati, fakta yang mencul sungguh mencengangkan.

Setidaknya 6.700 orang meninggal dunia di dua minggu pertama bulan April, menjadikan Guayas area paling terdampak bukan hanya di negara tersebut tapi di seluruh Amerika Latin.

Dan kematian tersebut tidak hanya terkait Covid-19, layanan kesehatan setempat lumpuh karena pandemi dan banyak pasien dengan kondisi kesehatan lainnya tidak dapat mendapatkan layanan kesehatan yang seharusnya.

Kota Mayat

Baca Juga: Nenek 90 Tahun Mendaki Gunung Galang Dana Penanganan Virus Corona

"Kami sudah melihat orang meninggal di mobil, di ambulans, di rumahnya, di jalanan," kata Katty Mejía, seorang pekerja di rumah duka di Guayaquil, ibu kota negara bagian dan kota terbesar di Ekuador sebagaimana dilansir BBC, Minggu (19/4/2020).

"Salah satu alasan mereka tidak dirawat di rumah sakit karena alasan kekurangan tempat tidur. Jika mereka ke klinik swasta, mereka harus membayar dan tidak semua orang punya uang," katanya.

Dalam masa pandemi di kota dengan populasi 2,5 juta penduduk itu, rumah duka kewalahan - sebagian harus tutup sementara karena pekerjanya ketakutan terjangkit virus.

Kerabat yang putus asa membiarkan mayat tergeletak di depan rumah, sementara sebagian lain membiarkannya di tempat tidur hingga berhari-hari.

Kota Guayaquil juga mulai kehabisan ruang untuk menguburkan mayat, memaksa sebagian orang untuk membawa jenazah kerabat ke kota tetangga untuk dimakamkan di sana.

Baca Juga: Sebut Kebal Corona, Penulis Asing Soroti 'Kekuatan Misterius' Bali

Kebutuhan untuk menguburkan jenazah sangat tinggi hingga sebagian warga menggunakan kotak karton sebagai peti mayat. Narapidana juga membuat peti mati dari kayu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI