Beban 'berlipat ganda' Bagi Perempuan di Masa Pandemi Covid-19

Minggu, 19 April 2020 | 12:48 WIB
Beban 'berlipat ganda' Bagi Perempuan di Masa Pandemi Covid-19
Seorang ibu tampak mengajarkan anaknya. [ANTARA FOTO/IRSAN MULYADI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Nomi mengaku sempat stres dan takut memeriksa kandungannya karena khawatir terpapar Covid-19.

"Jelas (saya) takut. Apalagi saat mau kontrol kehamilan menjelang persalinan. Riskan. Padahal kan harus rutin kontrol. Jadi terbatas dan banyak diundur," ungkap ibu dari seorang bayi perempuan ini.

Ditambah lagi, ini kehamilan pertama Nomi, yang bagi banyak perempuan bisa memberikan tekanan psikis tersendiri.

"Makanya serba khawatir. Pas hamil pertama, pengalaman baru, ditambah lagi pandemi seperti sekarang. Jadi kebawa pikiran. Agak stres di awal-awal," kata Nomi.

Baca Juga: Usai Bebas karena Corona, Eks Napi Wanita di Malang Langsung Nikah

Persalinan yang dijalani Nomi juga berbeda dimana dokter dan perawat mengenakan alat perlindungan diri (APD) lengkap, seperti hazmat, masker, dan face shield (penutup muka). Nomi merasa beruntung masih bisa didampingi suami saat persalinan. Meski, suaminya harus memakai APD.

Butuh 'anjuran budaya'

Dampak ketimpangan gender di tengah pandemi tidak hanya dialami oleh para wanita di Indonesia.

Sebelumnya, Maria Holtsberg, penasihat risiko bidang kemanusiaan dan bencana di UN Women Asia dan Pacific, mengungkap dampak terhadap perempuan yang tidak proporsional.

"Krisis selalu memperburuk ketimpangan gender," kata Holtsberg.

Baca Juga: Disanggah WHO, Studi Ini Klaim Sinar Matahari Bisa Hancurkan Virus Corona?

Komisioner Komnas Perempuan Mariana Amiruddin mengatakan pemerintah semestinya memberi perhatian yang lebih besar terhadap isu tersebut, terutama peran perempuan selama ada kebijakan masif untuk tetap di rumah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI